RIYANTO, Kus Edi (2012) SISTEM PEMIDANAAN EDUKATIF SEBAGAI AKTUALISASI PERLINDUNGAN HAK-HAK ANAK PELAKU KEJAHATAN (Studi Di Bapas Semarang). Masters thesis, Program Pascasarjana Undip.
| PDF 421Kb |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berbagai sistem pemidanaan edukatif terhadap perlindungan hak-hak anak sebagai pelaku kejahatan saat ini. Mengetahui peran dan bentuk-bentuk perlindungan yang diberikan BAPAS (Balai Permasyarakatan) Semarang dalam melaksanakan sistem pemidanaan edukatif dalam mengawal proses hukum yang terjadi, sebagai wujud perlindungan hak-hak anak pelaku kejahatan. Serta mengetahui sistem pemidanaan edukatif di masa yang akan datang bagi perlindungan hak-hak anak sebagai pelaku kejahatan yang tepat. Untuk itu permasalahan yang diajukan dalam tesis ini adalah : 1. Bagaimanakah sistem pemidanaan edukatif terhadap perlindungan hak-hak anak sebagai pelaku kejahatan saat ini ? 2. Bagaimanakah peran dan bentuk-bentuk perlindungan yang diberikan BAPAS (Balai Permasyarakatan) Semarang dalam melaksanakan sistem pemidanaan edukatif dalam mengawal proses hukum yang terjadi, sebagai wujud perlindungan hak-hak anak pelaku kejahatan ? 3. Bagaimanakah sistem pemidanaan edukatif di masa yang akan datang bagi perlindungan hak-hak anak sebagai pelaku kejahatan yang tepat ? Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode pendekatan Normatif. Metode ini digunakan dengan alasan bahwa dalam penelitian ini ditekankan pada ilmu hukum dan penelaahan kaidah-kaidah hukum yang berlaku dalam masyarakat yang berhubungan dengan pelaksanaan penerapan sistem pemidanaan edukatif sebagai aktualisasi perlindungan hak-hak anak pelaku kejahatan yang diterapkan oleh Balai Permasyarakatan (Bapas) Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa Sistem pemidanaan edukatif yang berlaku di Indonesia pada saat ini belumlah sesuai yang diharapkan. Perlindungan anak sebagai pelaku tindak pidana benar-benar harus mendapat perhatian serius dari pemerintah. Proses perlindungan terhadap anak yang berhadapan dengan hukum (pidana) dimana anak sebagi pelaku, maka peran orang tua/wali, penasehat hokum, polisi, jaksa dan hakim serta BAPAS adalah merupakan satu system yang saling relevan untuk terlaksananya dan di lindunginya hak-hak anak dalam proses peradilan anak. Sistem pemidanaan edukatif di masa yang akan datang bagi perlindungan hak anak sebagai pelaku tindak pidana tidaklah dengan diberikannya sanksi pidana dengan memasukkan anak ke penjara. Untuk itu disarankan kepada BAPAS yang terutama berhubungan dengan pembuatan laporan penelitian kemasyarakatan akan terkait dengan para penegak hukum lain, yang meliputi petugas pemasyarakatan dari Lapas, polisi, jaksa dan hakim. Dengan memahami peran, tugas dan kewajiban BAPAS yang merupakan salah satu subsub sistem dalam sistem peradilan pidana, maka diharapkan bahwa penghukuman merupakan upaya terakhir. Cirinya adalah sedikit mungkin tersangka dijatuhi hukuman penjara, sebanyak mungkin pemberian saksi non penjara. Kata Kunci: Pemidanaan Edukatif, Perlindungan Anak, BAPAS . This study aims to determine the sentencing range of educational systems to the protection of the rights of children as perpetrators of crime today. Knowing the roles and forms of protection provided BAPAS (Correctional Center) Semarang in implementing the sentencing system in guarding the educative process of the law of the case, as a form of protection of the rights of juvenile offenders. And to know the educational system of punishment in the future for the protection of the rights of children as perpetrators of crimes the right. To the problems posed in this thesis are: 1. How do educational systems condemnation of protection of the rights of children as perpetrators of crime today? 2. How does the role and forms of protection provided BAPAS (Correctional Center) Semarang in implementing the system in guarding the educative sentencing proceedings that occur, as a form of protection of the rights of juvenile offenders? 3. How condemnation educational system in the future for the protection of the rights of children as perpetrators of crime right? From the approach used in this study using the method of normative approach. This method is used for the reason that in this study emphasized the study of law and rules of law in society related to the implementation of the educational system of criminal prosecution as the actualization of the protection of the rights of juvenile offenders employed by Correctional Center (BAPAS) From the results showed that the condemnation educational system prevailing in Indonesia at this time is not yet as expected. Protection of children as perpetrators of crime should really get serious attention from the government. The process of protection of children who are dealing with the law (criminal) in which the child as a perpetrator, then the role of parent / guardian, legal counsel, police, prosecutors and judges as well as BAPAS is a system that is relevant to the implementation of each other and protects the rights of children in juvenile justice process. Condemnation educational system in the future for the protection of the rights of children as perpetrators of crime is not a given sanction by entering a child into prison. It is recommended to BAPAS which mainly deal with the social study report will be associated with other law enforcement agencies, which include correctional officers from prisons, police, prosecutors and judges. By understanding the role, duties and obligations BAPAS subsub which is one of the systems in the criminal justice system, it is expected that the punishment is a last resort. Characteristics is less likely suspects were sentenced to prison, as many witnesses giving non prison. Keywords: Condemnation Educational, Child Protection, BAPAS.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Law |
ID Code: | 42146 |
Deposited By: | INVALID USER |
Deposited On: | 12 Feb 2014 09:31 |
Last Modified: | 12 Feb 2014 09:31 |
Repository Staff Only: item control page