PEMODELAN BANGKITAN PERGERAKAN PADA KAWASAN SUB URBAN PERUMAHAN PURI PUDAK PAYUNG ASRI KOTA SEMARANG

Abstract

Perkembangan teknologi yang kian hari bertambah maju memicu terjadinya perkembangan sebuah kota, perkembangan ini ditandai dengan bergesernya penggunaan lahan, dari tidak terbangun menjadi lahan terbangun. Berubahnya tata guna lahan merupakan suatu indikasi adanya jenis aktivitas yang meningkat di dalam kota, semakin banyak aktivitas yang ada maka akan semakin banyak juga ruang yang dibutuhkan untuk melakukan aktivitas dan artinya akan semakin sedikit jumlah ruang terbuka di daerah perkotaan. Kota-kota besar yang jumlah penduduknya tinggi merupakan salah satu faktor utama terbentuknya sub urban. Sub urban adalah pemekaran daerah urban (kota) ke daerah rural yang menciptakan substitusi wilayah semi urban di pinggiran kota. Kota Semarang merupakan kota yang padat dengan penduduknya berkisar ±1.500.000 jiwa, kepadatan penduduk tersebut selain dikarenakan Kota Semarang merupakan Ibukota Propinsi Jawa Tengah, kota ini juga mempunyai tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi yaitu 1.45 % baik dari angka kelahiran ataupun dari angka migrasi menuju Kota Semarang. Tingkat pertumbuhan penduduk Kota Semarang merupakan faktor utama terjadinya ekstensi perkotaan ke daerah pinggiran Kota Semarang, yang nantinya akan menimbulkan bangkitan pergerakan yang tinggi di pinggiran kota, sehingga akan menyebabkan permasalahan di bidang transportasi, yaitu masalah beban jalan yang tinggi yang setiap tahunya akan bertambah dan dampak kedepan adalah kesemrawutan lalu lintas dan kemacetan yang terjadi akibat dari pembebanan jalan yang berlebih.