PERKEMBANGAN STRUKTUR RUANG KOTA BANGKINANG SETELAH RELOKASI AKTIVITAS PEMERINTAHAN

Abstract

Perubahan struktur ruang suatu kota dapat dipengaruhi oleh perubahan pola aktivitas masyarakat didalamnya. Struktur ruang suatu kota dapat dilihat dariu 3 hal, yaitu struktur jaringan jalan, penggunaan lahan dan aktivitas. Perkembangan struktur kota mampu memberi berbagai dampak terhadap kehidupan kota dan masyarakatnya. Perkembangan struktur kota sangat menarik untuk diteliti karena memiliki pemikiran masa lalu dan mampu memberi gambaran masa depan kota dan isinya, sehingga dalam perkembangan kota harus memperhatikan berbagai aspek yang menjadi suatu pertimbangan dalam membentuk ruang kota. Perkembangan struktur Kota Bangkinang sebagai dampak dari relokasi aktivitas pemerintahan, mengambil wilayah penelitian di Kota Bangkinang, Kab. Kampar, Provinsi Riau. Kota Bangkinang merupakan ibu kota Kabupaten Kampar, sehingga pusat pemerintah kabupaten berada di ruang kota. Secara geografis Kota Bangkinang terdiri dari daerah datar dan daerah berbukit, sejak tahun 2007 terjadi relokasi lokasi aktivitas pemerintahan. Sebelum relokasi, aktivitas pemerintahan berada di jalan utama kota, namun sekarang berangsur angsur dialihkan ke selatan kota, yang merupakan daerah hijau kota. Relokasi aktivitas pemerintahan ini mulai berdampak pada perubahan struktur ruang kota dan persebaran aktivitas masyarakat di dalamnya. Peneliltian ini bertujuan untuk melihat perkembangan struktur ruang struktur Kota Bangkinang setelah terjadinya perubahan lokasi aktivitas pemerintahan, bagaimana struktur kota yang akan berkembang, aktivitas masyarakat, dan kondisi lokasi baru dan lokasi lama aktivitas pemerintahan.