ANALISIS KEGAGALAN LAS DAN REKOMENDASI STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) PADA PENGELASAN PIPA KONDENSOR PT. SIEMENS INDONESIA

NUGROHO, YUSUF and Bayuseno, Dr. Ir. A.P. MSc (2012) ANALISIS KEGAGALAN LAS DAN REKOMENDASI STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) PADA PENGELASAN PIPA KONDENSOR PT. SIEMENS INDONESIA. Undergraduate thesis, Mechanical Engineering Departement, Faculty Engineering of Diponegoro University.

[img]
Preview
PDF
236Kb
[img]
Preview
PDF
19Kb
[img]
Preview
PDF
467Kb
[img]
Preview
PDF
450Kb
[img]PDF
Restricted to Repository staff only

704Kb
[img]
Preview
PDF
9Kb
[img]
Preview
PDF
113Kb
[img]
Preview
PDF
465Kb

Abstract

Prosedur pengelasan kelihatannya sangat sederhana, tetapi sebenarnya di dalamnya banyak masalah yang pemecahannya memerlukan berbagai macam pengetahuan, oleh sebab itu pengelasan menjadi sangat penting, karena kesalahan dalam proses pengelasan dapat menyebabkan hasil pengelasan buruk yang dapat menyebabkan kerugian sangat besar. Contoh kasusnya yaitu terjadi di pengelasan pipa pada plat kondensor PT. Siemens Indonesia. Permasalahan yang sering terjadi adalah hasil sambungan lasnya terdapat cacat yang mengharuskan dilakukannya pengelasan ulang yang memakan biaya yang banyak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis material pipa dan plat yang digunakan dalam pengelasan, mengetahui penyebab terjadinya cacat,, dan penyusunan rekomendasi standar pengelasan (SOP). Hasil dari pengujian komposisi kimia menggunakan emission spectrometer, diketahui jenis material pada pipa adalah baja tahan karat feritik sedangkan pada plat adalah baja karbon sedang dengan kandungan karbon sebesar 0,374 %. Yang dapat disimpulkan bahwa pengelasan tersebut termasuk dissimilar wlding. Hal ini didukung juga dengan adanya perbedaan nilai kekuatan (tensile strength) yang sangat jauh antara pipa dan plat, yaitu nilai kekuatan pipa sebesar 566 MPa dan plat sebesar 426 MPa. Dari hasil pengujian SEM, diketahui cacat terjadi di batas antara pipa dan plat. Dan dari hasil pengujian EDX diketahui bahwa plat dilapisi titanium untuk mengontrol pertumbuhan butir sehingga ketahanannya terhadap retak semakin baik. Sehingga penyebab terjadinya cacat tidak disebabkan oleh perbedaan material Karena cacat tidak terjadi pada semua lubang yang dilakukan pengelasan. Faktor-faktor pendukung terjadinya cacat antara lain adalah factor pengukuran, metode, operator, dan kondisi lingkungan. Untuk mengurangi terjadinya cacat pada hasil pengelasan, maka direkomendasikan seebuah standarisasi pengelasan (SOP) yang meliputi standar persiapan sebelum pengelasan, selama proses pengelasan, dan setelah proses pengelasan. SOP ini diharapkan dapat mengurangi terjadinya cacat hingga batas toleransi maksimum, yaitu 12 % Kata Kunci: Dissimilar welding, feriritic stainless steel, baja karbon sedang

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:T Technology > TJ Mechanical engineering and machinery
Divisions:Faculty of Engineering > Department of Mechanical Engineering
Faculty of Engineering > Department of Mechanical Engineering
ID Code:41553
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:22 Jan 2014 13:55
Last Modified:22 Jan 2014 13:55

Repository Staff Only: item control page