Purwanto, Edy (1991) PERANCANGAN ARSITEKTUR SEBAGI BAGIAN DARI SUATU PROSES. Modul Arsitektur Fakultas Teknik Undip, 1 (1). pp. 11-14. ISSN 0853 - 2877
| PDF - Published Version 10Kb |
Abstract
PENGANTAR Banyak mahasiswa arsitektur yang mengalami kesulitan dalam menuangkan ide-ide desai dalam tugas perancangan arsitektur. Kesulitan tersebut muncul manakala mahasiswa dihadapkan pada penjabaran konsep-konsep perancangan, karena bagaimanapun juga keberhasilan dari suatu produk tugas perancangan arsitektur sangat tergantung kepada bagaimana seseorang mahasiswa dapat menjabarkan konsep-konsep perancangan sampai akhirnya dapat dituangkan dalam sketsa-sketsa ide dalam suatu proses yang sistematis dan berurutan. Pada saat mahasiswa baru saja menerima penjelasan dari dosen mata kuliah perancangan arsitektur mengenai tugas yang harus dikerjakannya, adalah melakukan inventarisasi pentahapan-pentahapan pekerjaan yang harus ia lakukan. Pentahapan-pentahapan yang dimaksud adalah pemrograman, perencanaan dan perancangan. Pemrograman terutama berkaitan dengan pemahaman permasalahan yang tertuang dalam TOR (Term of Reference), pengumpulan data penunjang apabila jadwal waktu pengerjaan tugas. Pada tahapan perencanaan, mahasiswa sudah mulai dengan pemikira untuk mengajukan konsep-konsep, dimana konsep-konsep tersebut sebagi ungkapan bahasa arsitektur. Sedangkan tahapan perancangan merupakan tindak lanjut dari tahapan perencanaan dimana sketsa-sketsa ide mulai ditampilkan dalm wujud tiga dimensional yang mengandung unsure informative, bermakna dan dapat dimengerti. TAHAPAN PEMROGRAMAN Pemrograman biasanya dimulai dengan cara membaca TOR secara berulang sampai mengerti betul apa yang dinginkan oleh dosen sebagai penberi tugas, para mahasiswa memperhatikan dengan seksama hal-hal yang menjadi tuntutan TOR, bilamana perlu diadakan konsultasi awal agar kesalah-pahaman pengertian tidak terjadi. Pemahaman dalam membaca TOR sangat diperlukan oleh mahasiswa, karena akan memudahkan mahasiswa untuk segera memulai pekerjaan berikutnya yaitu melakukan studi-studi sebgai referensi. Adakalanya mahasiswa dituntut untuk melakukan suatu studi apakah itu kepustakaan maupun studi lapangan. Apabila Perpustakaan menyimpan tugas dapat menggunakan tugas tersebut hanya sebagai bahan pembanding (komparatif) agar tugas yang ia buat menjadi lebih baik dan lebih sempurna. Namun demikian apabila Perpustakaan tidak menyimpan cukup data, maka mahasiswa harus mencari jalan untuk dapat mengumpulkannya. Tergantung kepada jenis data yang diperlukan, mengumpulkan data dapat dilakukan dengan berbagai cara yang berlainan seperti misalnya melakukan studi kasus, survai lapangan atau melakukan eksperimen-eksperimen. Studi-studi tersebut sangat diperlukan kaitannya dengan pengumpulan informasi dan pendataan untuk dapat memudahkan dalam persiapan memulai tahapan perencanaan. Hal yang tidak kalah pentingnya untuk menunjang tahapan pemrograman adalah dengan mengatur jadwal waktu yang lebih terperinci agar proses pembuatan tugas tersebut dapat diselesaikan dan diakhiri tepat pada waktunya. Banyak para mahasiswa yang melakukan aistensi tidak terprogram dengan baik dan terencana sehingga terdapat bagian-bagian waktu yang sangat sibuk karena harus bersamaan waktunya dengan pengerjaan tugas-tugas yang lain. Pengaturan jadwal waktu yang efektif adalah dengan melakukan tahapan-tahapan kegiatan yang sistematis sesuai dengan beban asistensi yang sudah ditargetkan gabian demi bagian.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | N Fine Arts > NA Architecture |
Divisions: | Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering |
ID Code: | 4138 |
Deposited By: | INVALID USER |
Deposited On: | 18 Jan 2010 12:07 |
Last Modified: | 18 Jan 2010 12:07 |
Repository Staff Only: item control page