PENGARUH LARUTAN ALKALI TERHADAP KEKUATAN TARIK SERAT DAUN KELAPA DAN KEKUATAN BENDING KOMPOSIT

Abstract

Komposit alam (NACO) adalah material yang memiliki potensi yang baik untuk dikembangkan di Indonesia. Mechanical bending komposit yang diperkuat serat alam dapat ditingkatkan dengan perlakuan kimia serat atau menggunakan coupling agent. Perlakuan kimia, seperti perlakuan alkali, sering digunakan karena lebih ekonomis. Tujuan penelitian ini adalah menyelidiki pengaruh perlakuan alkali terhadap sifat tarik komposit berpenguat serat daun kelapa dengan matrik polyester. Pengamatan visual dilakukan untuk menyelidiki mekanisme perpatahan. Serat daun kelapa direndam di dalam larutan alkali (5% NaOH) selama 2 jam. Selanjutnya, serat tersebut dicuci menggunakan air bersih dan dikeringkan secara alami. Matrik yang digunakan dalam penelitian ini adalah resin unsaturated polyester yukalac 157 BQTN dengan hardener MEKPO 1% (v/v). Komposit dibuat dengan metode cetak tekan pada Vf ˜ 35%. Semua spesimen dilakukan post cure pada suhu 60 0C selama 4 jam. Spesimen uji tarik dibuat mengacu pada standar ASTM D-3379. Pengujian tarik dilakukan dengan mesin uji tarik dan perpanjangan diukur dengan menggunakan extensometer. Penampang patahan diselidiki untuk mengidentifikasi mekanisme perpatahannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekuatan dan regangan tarik komposit memiliki harga optimum untuk perlakuan serat 2 jam, yaitu 5.888 N/mm2 dan 2.266%. Komposit yang diperkuat serat yang dikenai perlakuan 6 jam memiliki kekuatan terendah. Penampang patahan komposit yang diperkuat serat perlakuan 2 jam diklasifikasikan sebagai jenis patah slitting in multiple area. Sebaliknya, penampang patahan komposit yang diperkuat serat perlakuan 2 jam memiliki jenis patah tunggal.Penampang patahan komposit yang diperkuat serat tanpa perlakuan menunjukkan adanya fiber pull out. Kata kunci: Perlakuan alkali, serat daun kelapa, unsaturated polyester, sifat tarik