MINIMALISASI TIMBULAN SAMPAH DOMESTIK DI KECAMATAN SEMARANG TIMUR

SUWARNO, ANUNG and Suripin,, Suripin, and Darsono, Suseno (2013) MINIMALISASI TIMBULAN SAMPAH DOMESTIK DI KECAMATAN SEMARANG TIMUR. Masters thesis, Magister Teknik Sipil.

[img]
Preview
PDF
17Kb
[img]
Preview
PDF
50Kb
[img]
Preview
PDF
46Kb
[img]
Preview
PDF
514Kb
[img]
Preview
PDF
130Kb
[img]
Preview
PDF
26Kb
[img]PDF
Restricted to Repository staff only

491Kb
[img]PDF
Restricted to Repository staff only

18Kb

Abstract

Pengelolaan sampah merupakan permasalahan yang sering diabaikan pengelolaannya dibandingkan dengan kegiatan penangananan penataan kota yang lain. Kota Semarang sebagai ibukota Jawa Tengah yang terbagi dalam 11 wilayah kecamatan dengan jumlah penduduk sebesar 1.489.495 tahun 2012 dengan produksi sampah sekitar 4.500 m3/hari perlu segera dicarikan solusi pengelolaan sampahnya. Keterbatasan lahan TPA, kurangnya sarana dan prasarana juga dana sering menjadi alasan. Pola pengelolaan yang kurang serius akan berdampak timbulnya permasalahan di kemudian hari. Khusus di wilayah Kecamatan Semarang Timur yang mempunyai luas wilayah 7,70 Ha, dengan jumlah penduduk pada tahun 2010 sebesar 80.433 jiwa (BPPS,Profil Kota Semarang 2011,) tingkat kepadatan 10,415 jiwa/Km2. Wilayah ini sering mengalami banjir akibat luapan sungai Banger maka diadakan pembangunan polder dengan perlengkapan pompa penyedot kapasitas besar guna mengalihkan genangan air dalam polder ke laut/sungai. Masalah lain adalah besarnya timbunan sampah domestik yang cukup besar yaitu 236.016 m3/hari dengan tingkat pelayanan sampah sebesar 60,5 %. Kondisi prasarana dan biaya operasional menyebabkan penurunan kwalitas layanan sampah di wilayah ini. Untuk itu perlu perbaikan pengelolaan sampah yang berada di Tempat Penimbunan Sementara (TPS) harus segera dilakukan. Tujuannya agar timbunan sampah tidak mencemari/ mengotori aliran sungai akibat terbawa air banjir serta untuk mengurangi pencemaran lingkungan wilayah sekitar. Adapun cara menanggulangi pencemaran lingkungan akibat limbah domestik memerlukan penanganan khusus. Berbagai cara sudah dilakukan dan yang sudah dilaksanakan di wilayah ini salah satunya metode 3R (Reduce, Reuse dan recycle). Kenyataannya timbunan masih cukup banyak hampir di semua tempat pembuangan akhir (TPS) kelurahan. Cara 3R tersebut adalah dengan langkah memisahkan sampah jenis organik yang dapat diuraikan oleh mikro organisme (biodegradable) diolah menjadi kompos dan sampah yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme (non biodegradable) di daur ulang ataupun diolah menjadi barang bentuk lain yang memiliki nilai jual. Penelitian ini dilakukan untuk memberikan alternatip sistem pengelolaan sampah dengan teknik optimasi pengelolaan sampah terhadap residu akhir buangan. Caranya dengan mengolah sampah sisa yang tidak terkelola di TPS digiling menjadi serbuk (partikel kecil) untuk memperkecil fisik sampah. Selanjutnya kandungan udara dalam partikel sampah tersebut dihilangkan dengan cara memadatkan partikel sampah agar pengurangan volumenya lebih optimal. Dengan cara ini sampah sisa tidak memerlukan tempat yang luas baik saat ditimbun di TPS maupun saat diangkut ke TPA. Dari hasil analisa penelitian didapatkan beberapa parameter yang dapat dipakai sebagai dasar usulan optimasi pengelolaan sampah di wilayah ini antara lain : nilai koefisien korelasi prediktor analisa regresi, ( R2) = 88,8 % untuk tingkat pertumbuhan penduduk dan (R2) = 88,7 % untuk tingkat pertumbuhan PDRB menunjukan hubungan yang sangat kuat terhadap timbulan sampah,hasil analisa regresi berganda dengan koefisien X1= pertumbuhan penduduk dan X2 = pertumbuhan PDRB diperoleh hasil nilai produk timbulan sampah Y = 3,8161 E+17 + 1,26231722.X1 – 1,11714E+15..X2 . Nilai koefisien pertumbuhan penduduk lebih berpengaruh terhadap timbulan sampah maka yang di optimasi untuk dibatasi adalah laju pertumbuhan penduduk setempat atau pemberdayaan masyarakat setempat untuk peduli kebersihan lingkungan sangat diutamakan. Pemadatan dengan cara ke 6 optimasi diperoleh pengurangan volume residu sampah hingga 88 % lebih yaitu dengan cara dipilah, dicacah dan dipadatkan dengan alat hidrolik (kompaktor). Nilai B/C kelayakan ekonomi = 1,05 artinya manfaat optimasi lebih besar dari nilai biaya langsung yang dikeluarkan, dipertimbangkan lebih menguntungkan. Hasil analisa penjualan sampah dipilah dengan optimasi didapat Rp.206.173.759,-/hari pada tahun 2011 artinya nilai penjualan per tahun dapat mencapai ± Rp.75.-miliar bisa untuk subsidi biaya Operasional & Pemeliharaan. Jika digunakan dasar analisa Rate Of return antara Benefits – Cost didapatkan hasil impas atau sama dengan nol (0) maka dengan dasar analisis ini teknik optimasi bisa dipertimbangkan juga. Kata kunci : Minimalisasi, Pengolahan Sampah.

Item Type:Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords:Minimalisasi, Pengolahan Sampah
Subjects:T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Civil Engineering
ID Code:41203
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:03 Jan 2014 11:49
Last Modified:15 Jan 2014 15:51

Repository Staff Only: item control page