NURFITRIYANA, Dewi and ARTININGSIH, Artiningsih (2010) INOVASI PEMANFAATAN ASET PARIWISATA BUDAYA KOTA YOGYAKARTA. Undergraduate thesis, UNIVERSITAS DIPONEGORO.
PDF Restricted to Repository staff only 2328Kb |
Abstract
Kekayaan budaya yang melimpah merupakan potensi utama Kota Yogyakarta dalam mengembangkan perekonomian wilayahnya. Selama sepuluh tahun terakhir Kota Yogyakarta telah menerapkan berbagai inovasi dalam pemanfaatan kekayaan budaya tersebut, agar keberadaannya dapat bertahan di tengah arus globalisasi dan memberikan dampak positif bagi setiap stakeholder yang terlibat didalamnya. Hal ini selaras dengan konsep kegiatan ekonomi kreatif yang termuat dalam konsep pengembangan ekonomi lokal ( PEL ) . Kota Yogyakarta adalah representasi wilayah yang mengembangkan dirinya tanpa menggantungkan diri pada potensi alam yang lama kelamaan akan habis, melainkan memanfaatkan kebudayaan, bakat, pengetahuan, dan keahlian yang dimiliki lokal untuk menciptakan suatu produk yang unik namun tetap bernilai ekonomi tinggi melalui inovasi. Dukungan para stakeholder setempat terhadap upaya inovasi tersebut sangat tinggi, salah satu buktinya adalah tingginya minat wisatawan yang berwisata ke Kota Yogyakarta karena tertarik dengan kebudayaan lokal sejumlah 450.000 orang/tahun dari total wisatawan yang datang sekitar 1000.000 orang/tahun ( Kompas, 2009 ) . Berdasarkan fenomena tersebut, muncul pertanyaan “apa saja bentuk inovasi dalam pemanfaatan aset pariwisata budaya Kota Yogyakarta, bagaimana proses terjadinya dan apa manfaat yang ditimbulkan inovasi tersebut bagi para stakeholder yang terlibat didalamnya?”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ragam bentuk dan proses terjadinya inovasi pada pemanfaatan aset pariwisata budaya di Kota Yogyakarta, untuk dianalisis manfaat yang ditimbulkan bagi para stakeholder yang terlibat didalamnya. Hal ini akan menjadi penghubung antara inovasi pemanfaatan aset pariwisata budaya dengan pengembangan ekonomi lokal yang ada di Kota Yogyakarta. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan post positivistik, yang berupaya mengidentifikasi fenomena-fenomena unik di lapangan untuk dicari kesesuaiannya dalam teoriteori yang telah dikumpulkan sebelumnya sebagai bahan referensi. Teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini berkaitan dengan inovasi, aset budaya, ekonomi kreatif, pengembangan ekonomi lokal, dan pariwisata budaya. Proporsi masing-masing teori berimbang dan saling melengkapi satu sama lain. Penelitian ini tidak menggunakan hipotesa, dugaan berhenti sebatas pada pertanyaan penelitian yang akan dijawab melalui beberapa tahap analisis sesuai dengan sasaran yang telah ditentukan. Metode yang diterapkan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif yang digunakan untuk mengidentifikasi perkembangan karakteristik kegiatan pariwisata budaya di Kota Yogyakarta. Tahap selanjutnya adalah menganalisis ragam bentuk dan proses terjadinya inovasi dalam perubahan karakteristik tersebut, sekaligus mengidentifikasi peran para stakeholder dalam inovasi didalamnya. Hasil analisis kemudian akan ditelaah lebih lanjut untuk mengetahui manfaat inovasi bagi para stakeholder yang terkait didalamnya. Metode ini dilakukan melalui observasi lapangan, review dokumen kebijakan pengembangan pariwisata Kota Yogyakarta, dan wawancara tidak terstruktur pada para stakeholder kunci, seperti bagian pemasaran dan bagian ODTW Disparbudkot Yogyakarta, Bina Program Dinas Kebudayaan DIY, komunitas seni budaya serta mayarakat umum. Output penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat tiga bentuk inovasi yang dilakukan dalam pemanfaatan aset pariwisata budaya Kota Yogyakarta, yakni inovasi organisasi, inovasi produk, dan inovasi pemasaran, tidak ada derajat kepentingan yang lebih tinggi antara satu bentuk inovasi dengan inovasi lainnya. Ketiga inovasi ini telah memberikan manfaat bagi masing-masing stakeholder, baik secara sosial, ekonomi maupun keduanya. Pemerintah merupakan stakeholder yang memiliki peran cukup dominan dalam inovasi pada pemanfaatan aset pariwisata budaya tangible, sedangkan dalam aset pariwisata budaya yang bersifat intangible, Pemerintah memiliki peran yang cukup berimbang dengan masyarakat yang tergabung dalam komunitas dan pihak swasta seperti Media, Hotel, dan sejenisnya. Peran setiap stakeholder sangat penting dalam rangka menumbuhkan keberlanjutan kebudayaan lokal untuk dimanfaatkan secara kreatif agar mampu memberikan konstribusi positif bagi pengembangan ekonomi Kota Yogyakarta sekaligus menumbuhkan rasa cinta dan memiliki warga lokal maupun wisatawan untuk melestarikan kebudayaan lokal. Oleh karena itu penelitian ini dapat memberikan potret keberhasilan Kota Yogyakarta sebagai kota yang melakukan inovasi pada potensi lokal yang ia miliki agar dapat ikut mendorong pengembangan ekonomi di wilayahnya. Kata kunci : inovasi, manfaat, pariwisata budaya, pengembangan ekonomi lokal.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > GV Recreation Leisure H Social Sciences > HB Economic Theory |
Divisions: | Faculty of Engineering > Department of Urban and Regional Planning Faculty of Engineering > Department of Urban and Regional Planning |
ID Code: | 41144 |
Deposited By: | INVALID USER |
Deposited On: | 18 Dec 2013 10:58 |
Last Modified: | 14 Jul 2014 11:08 |
Repository Staff Only: item control page