KARAKTERISTIK PERDAGANGAN DAN JASA DI KAWASAN OBYEK WISATA CANDI PRAMBANAN

PAMUNGKAS , Hestiana Puspitasari and SUSANTI, Retno (2011) KARAKTERISTIK PERDAGANGAN DAN JASA DI KAWASAN OBYEK WISATA CANDI PRAMBANAN. Undergraduate thesis, UNIVERSITAS DIPONEGORO.

[img]PDF
Restricted to Repository staff only

4020Kb

Abstract

Pariwisata merupakan sektor yang berperan dalam proses pembangunan dan pengembangan wilayah, memberikan kontribusi bagi pendapatan suatu daerah maupun bagi masyarakat. sehingga pemerintah daerah memiliki tambahan pemasukan dalam rangka pembangunan proyek-proyek maupun kegiatan lain di wilayahnya. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu provinsi yang menyimpan banyak berbagai potensi wisata salah satunya adalah kabupaten Sleman. Letaknya yang strategis dalam jalur pariwisata, membawa pengaruh dan memberikan keuntungan dalam pengembangan perekonomian di kawasan sekitarnya. Ditambah dengan keberadaan Bandara Adisutjipto memberikan kemudahan aksesibiltas bagi wisatawan dan menjadikan Kabupaten Sleman sebagai pusat aktivitas pariwisata. Peluang ini ditangkap oleh seluruh civitas pariwisata di Kabupaten Sleman dengan layanan wisata seperti pengembangan destinasi wisata, penyediaan sarana prasarana wisata, dan lain-lain. Salah satunya adalah Candi Prambanan yang merupakan salah satu peninggalan sejarah sejak abad 10 yang cukup banyak diminati masyarakat untuk dikunjungi. Adanya perkembangan pariwisata khususnya Candi Prambanan cukup membawa dampak dalam aspek ekonomi, sosial, dan budaya. Perkembangan ini pun tidak luput dengan semakin pesatnya kegiatan perdagangan dan jasa di kawasan Candi Prambanan, yang dipengaruhi oleh supply dan demand, seperti banyaknya wisatawan baik lokal maupun mancanegara, ketersediaan fasilitas dan sarana prasarana, serta kemudahan aksesibilitas, serta didukung dengan adanya kebijakan dari pemerintah dalam menyediakan lahan untuk kegiatan sektor informal. Dari identifikasi tersebut, dari tahun ke tahun, jumlah para pedagang baik barang maupun jasa di kawasan obyek wisata Candi Prambanan semakin meningkat. Hal tersebut mengindikasikan bahwa semakin tinggi masyarakat yang menggantungkan hidupnya pada kegiatan tersebut. Oleh karena itu perlu diketahui karakteristik perdagangan dan jasa di kawasan obyek wisata Candi Prambanan, dan akan diketahui hubungan keterkaitan antara pedagang, pengunjung dan obyek wisata Candi Prambanan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Sedangkan teknik analisis adalah mix-method menggunakan analisis deskriptif dimana teknik analisis ini digunakan untuk membantu dan memperjelas penyampaian informasi sesuai data dan hasil survei yang dilakukan. Bentuk data yang bersifat kuantitatif atau angka-angka statistik dapat direduksi menjadi suatu data yang kualitatif yang kemudian akan dideskripsikan guna memperjelas dan memberikan kemudahan dalam pemahaman kepada masyarakat maupun pembaca hasil penelitian ini serta terdapat juga data yang bersifat deskriptif. Untuk mencapai tujuan dilakukan analisis berupa analisis karakteristik pedagang, analisis karakteristik komoditas, analisis karakteristik lokasi, analisis karakteristik sosial pedagang, dan analisis keterkaitan pedagang, pengunjung, dan obyek wisata Candi Prambanan. Selanjutnya dilakukan sistesa analisis sehingga dapat dirumuskan karakteristik perdagangan dan jasa di kawasan obyek wisata Candi Prambanan sehingga diketahui hubungan keterkaitan antara pedagang, pengunjung dan obyek wisata Candi Prambanan. Dari penelitian ini ditemukan bahwa pedagang di kawasan obyek wisata Candi Prambanan merupakan penduduk sekitar Candi Prambanan yang memiliki tempat tinggal yang dekat dengan Candi Prambanan dan memiliki tingkat ekonomi dan pendidikan yang rendah, sehingga mereka hanya mengandalkan kegiatan berdagang sebagai sumber pendapatan. Jenis komoditas yang dijual merupakan barang umum yang mudah didapatkan di obyek wisata lain. Tidak adanya kekhasan jenis komoditas yang dijual karena tidak adanya pembinaan bagi pedagang sehingga adanya sektor perdagangan tersebut hanya berpengaruh pada ekonomi pedagang dan tidak berkaitan dengan obyek wisata arkeologi Candi Prambanan. Jenis komoditas yang dijual merupakan barang umum yang mudah didapatkan di obyek wisata lain. Tidak adanya kekhasan jenis komoditas yang dijual karena tidak adanya pembinaan bagi pedagang sehingga adanya sektor perdagangan tersebut hanya berpengaruh pada ekonomi pedagang dan tidak berkaitan dengan obyek wisata arkeologi Candi Prambanan. Terciptanya hubungan yang baik antar pedagang maupun dengan pengelola menjadi alasan bagi pedagang untuk tetap bertahan berdagang di kawasan Candi Prambanan. Dari beberapa kesimpulan diatas dapat disimpulkan bahwa keberadaaan sektor perdagangan di Candi Prambanan tidak berbasis pariwisata dan merupakan sarana rekreasi yang berpengaruh pada pendapatan pedagang saja serta tidak terbentuk karakter yang menonjol baik dari perdagangan maupun pembinanya. Rekomendasi yang dapat diberikan meliputi perlu adanya intensitas pertemuan antara pengelola obyek wisata dengan para PKL di kawasan tersebut agar aktivitas pariwisata maupun perdagangan dapat mendukung satu sama lain dan hubungan yang terjalin merupakan hubungan yang saling menguntungkan. Perlunya pembinaan bagi pedagang agar adanya sektor perdagangan tersebut menjadi potensi yang khas sesuai dengan Candi Prambanan dan berkaitan erat dengan Candi Prambanan, seperti jenis komoditas memiliki kekhasan Candi Prambanan, terdapat jasa foto dan lukisan, serta didukung dengan adanya akomodasi bagi pengunjung seperti fasilitas bagi pengunjung meliputi taman, penginapan, hotel, restoran, dan lain-lain. Adanya pelaksanaan relokasi kios dan lapak pedagang hendaknya perlu melibatkan peran dari PKL itu sendiri. Hal tersebut dikarenakan pengelola langsung menetapkan pemindahan lokasi dan merubah status pedagang menjadi berijin seluruhnya. Hal ini perlu pertimbangan besar dimana dulunya pedagang yang tidak berijin akan sedikit merasa dirugikan karena besarnya biaya yang diperlukan dalam hal sewa kios. Perlu adanya penyediaan sarana untuk tempat istirahat pengunjung agar tidak merusak RTH dan taman yang ada. Yang terakhir perlunya peningkatan peran ketua paguyuban pedagang dalam menampung aspirasi pedagang ataupun keluhan serta dalam hal menjaga keamanan dan ketertiban di kawasan obyek wisata Candi Prambanan. Hal ini juga tidak lepas dari perlunya peran PKL itu sendiri dalam keikutsertaannya dalam menjalankan hak dan kewajibannya di kawasan obyek wisata tersebut.Dan yang terakhir perlunya peran Dinas Pariwisata agar sektor perdagangan di suatu obyek wisata benar-benar saling terkait satu sama lain sehingga akan menjadi potensi perdagangan yang berbasis pariwisata. Keywords: perdagangan dan jasa, obyek wisata, Candi Prambanan i

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:G Geography. Anthropology. Recreation > GV Recreation Leisure
H Social Sciences > HB Economic Theory
Divisions:Faculty of Engineering > Department of Urban and Regional Planning
Faculty of Engineering > Department of Urban and Regional Planning
ID Code:41116
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:17 Dec 2013 12:56
Last Modified:14 Jul 2014 09:42

Repository Staff Only: item control page