KAJIAN TINGKAT URBANISASI DI KECAMATAN COMAL

EFFENDI, Mochtar and RAHAYU, Sri (2010) KAJIAN TINGKAT URBANISASI DI KECAMATAN COMAL. Undergraduate thesis, UNIVERSITAS DIPONEGORO.

[img]PDF
Restricted to Repository staff only

2490Kb

Abstract

Urbanisasi merupakan suatu proses modernisasi wilayah desa menjadi kota sebagai dampak dari tingkat ke-urban-an (kekotaan) dalam suatu wilayah (region). Urbanisasi juga dapat diartikan sebagai substansi pergeseran/transformasi perubahan corak sosial-ekonomi masyarakat perkotaan yang berbasis industri dan jasa (Mardiansyah, 2005). Sehingga dapat dikatakan bahwa urbanisasi tidak hanya terjadi di kota besar saja, tetapi di lingkup kecamatan/desa juga dapat terjadi proses pengkotaan (urbanisasi), seperti halnya di Kecamatan Comal. Kabupaten Pemalang merupakan salah satu kabupaten yang terdapat di Jawa Tengah yang mengalami perkembangan/pemekaran yang cukup pesat. Perkembangan ini akan membawa pengaruh pada daerah-daerah yang ada disekitarnya. Perkembangan ini cenderung kearah timur Kabupaten Pemalang, salah satunya adalah Kecamatan Comal karena kecamatan ini dilalui oleh Jalur Pantura. Kecamatan ini juga mempunyai topografi yang rendah sehingga mudah untuk dilakukan berbagai pembangunan. Selain itu, Kecamatan Comal termasuk dalam SWP II (Sub Wilayah Pembangunan) Kabupaten Pemalang. Menurut RTRW Kabupaten Pemalang, Kecamatan Comal, Kecamatan Ampelgading, dan Kecamatan Ulujami merupakan cakupan SWP II dengan Comal sebagai pusat pengembangan SWP II. Terkait dengan faktor konstelasi wilayah, urbanisasi Kecamatan Comal sangat dipengaruhi Kabupaten Pemalang. Hal ini terkait dengan kebijakan Pemerintah Kabupaten Pemalang yang ingin mengembangkan wilayahnya dengan membagi beberapa pusat Sub Wilayah Pembangunan (SWP). Sedangkan Comal merupakan salah satu dari pusat SWP tersebut yang akan diarahkan menjadi daerah perdagangan dan jasa. Meningkatnya jumlah penduduk dan aktivitas di suatu wilayah akan menuntut ketersediaan lahan untuk mewadahi aktivitas tersebut. Oleh sebab itu perlu membangun sarana dan prasarana untuk mewadahi aktivitas-aktivitas tersebut. Dengan semakin meningkatnya pertumbuhan penduduk serta tingginya berbagai macam aktivitas perkotaan yang ada maka wilayah tersebut berpotensi mengalami pengkotaan. Seperti halnya dengan Kecamatan Comal, berbagai kegiatan pembangunan yang terdapat di Kecamatan Comal sangat berpengaruh terhadap perkembangan Kecamatan Comal itu sendiri. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya jumlah penduduk, berbagai macam aktivitas perkotaan, konversi lahan, maupun perubahan aktivitas sosial budaya maupun gaya hidup masyarakat masing-masing desa di Kecamatan Comal. Oleh sebab itu, penelitian ini menyimpulkan pertanyaan, “Bagaimana tingkat urbanisasi di Kecamatan Comal?” Penelitian ini berutujuan untuk mengkaji tingkat urbanisasi di Kecamatan Comal dilihat dari setiap desa di dalamnya. Penelitian ini secara keseluruhan dilakukan dengan menggunakan metode campuran, yaitu kualitatif dan kuantitatif. Hal ini berhubungan dengan sasaran yang akan dilakukan, yaitu mengidentifikasi kondisi Kecamatan Comal tahun 2000 dan tahun 2007, setelah mengetahuinya dilakukan identifikasi perubahan variabel tingkat kekotaan di Kecamatan Comal yang berupa jumlah penduduk, kepadatan penduduk, jumlah penduduk non pertanian, penggunaan lahan non pertanian, sarana dan prasarana transportasi (jaringan jalan dan jumlah kendaraan bermotor), fasilitas kekotaan serta karakteristik masyarakat Kecamatan Comal. Selanjutnya dilakukan analisis tingkat urbanisasi di Kecamatan Comal. Sasaran-sasaran tersebut bersumber dari data sekunder dan primer (observasi dan wawancara). Adapun hasil maupun kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa dalam rentang waktu tahun 2000 – tahun 2007 Kecamatan Comal mengalami perubahan (perkembangan) yang bersifat kekotaan (urbanisasi). Dan desa yang mengalami urbanisasi paling tinggi adalah Desa Purwoharjo. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya fasilitas kekotaan yang lengkap dibandingkan desa-desa lain di Kecamatan Comal, banyaknya konversi lahan pertanian baik untuk permukiman maupun untuk komersil 0,33 ha tiap tahun, meningkatnya jumlah penduduk yang bekerja di sektor non pertanian sebanyak 33 jiwa/tahun, tingginya pertambahan rata-ratajumlah pendatang sebanyak 185 jiwa/tahun,tingginya peningkatan bobot fasilitas kekotaan sebesar 8,25, tingginya pertambahan rata-rata kendaraan bermotor sebesar 26 unit per tahun(sepeda motor) dan 9 unit per tahun(mobil/bus/truck), maupun tingginya sifat kekotaan masyarakatnya yang dapat dilihat dari semakin berkurangnya kegiatan gotong royong, permainan tradisional yang semakin berkurang akibat dari perkembangan permainan elektronik, serta tingginya pengguna internet. Adapun rekomendasi yang diharapkan adalah merangsang pusat pertumbuhan baru terutama di sekitar pasar di Desa Susukan, agar desa-desa di bagian utara Kecamatan Comal dapat terlayani serta dapat mengurangi pergerakan ke Desa Purwoharjo selain itu juga mengarahkan pembangunan sarana dan prasarana ke desa-desa yang masih minim sarana dan prasarananya yaitu Desa Tumbal, Pecangakan, Sikayu, Kauman, Sidorejo, Lowa, Ambokuloan, Gedeg, Gintung, Gandu, Klegen, Wonokromo, Kebojongan, dan Kandang. Kata kunci: tingkat, kekotaan, urbanisasi, desa, kota

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:H Social Sciences > H Social Sciences (General)
H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform
Divisions:Faculty of Engineering > Department of Urban and Regional Planning
Faculty of Engineering > Department of Urban and Regional Planning
ID Code:41076
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:16 Dec 2013 13:11
Last Modified:14 Jul 2014 10:38

Repository Staff Only: item control page