FAJRI, Muhammad Nur and KURNIAWATI, Wakhidah (2009) KRITERIA PERANCANGAN RUANG PUBLIK YANG AMAN BAGI ANAK-ANAK DI KAWASAN SIMPANG LIMA SEMARANG. Undergraduate thesis, UNIVERSITAS DIPONEGORO.
| PDF 7Mb |
Abstract
Keberadaan anak-anak di ruang publik menjadi sebuah kekhawatiran jika tidak didampingi oleh orang dewasa di samping mereka (Wonoseputro, 2007). Ruang yang aman dalam lingkungan aktivitas anak-anak perlu untuk diperhatikan. Data yang dikeluarkan WHO dalam World Report on Child Injury Prevention tahun 2008, menyebutkan bahwa sebanyak 830.000 anak-anak meninggal setiap tahunnya akibat kecelakaan dan 260.000 kasus terjadi akibat kecelakaan lalulintas. Kecelakaan tersebut sebagian besar terjadi di luar rumah dan sebanyak 95% terjadi di negara berkembang (WHO, 2008). Kasus kriminalitas dengan sasaran anak-anak di Indonesia mengalami peningkatan. Penculikan anak pada tahun 2006 meningkat mencapai 87 kasus (Mitrawacana, 2008). Kejadian tersebut terjadi di berbagai tempat seperti rumah, sekolah, dan ruang publik lainnya yang cenderung terdapat banyak orang. Hal ini mengindikasikan faktor keamanan dan keselamatan untuk anak-anak belum terakomodasi dengan baik dalam aspek keruangan. Pada umumnya di kota-kota besar, sangat jarang dijumpai anak-anak yang beraktivitas di ruang publik dengan bebas. Opini masyarakat yang cenderung menganggap bahwa lingkungan perkotaan tidak aman dan sehat terutama bagi anak-anak membatasi aktivitas mereka di ruang publik. Perancangan ruang publik yang aman dan nyaman bagi anak-anak serta mampu menunjang perkembangan mereka merupakan salah satu solusi untuk lebih membuka akses anak-anak ke ruang publik. Ruang lingkup spasial penelitian ini adalah Kawasan Simpang Lima dengan pembatasan wilayah studi pada ruang publik sesuai dengan tipologinya. Kawasan Simpang Lima merupakan salah satu pusat aktivitas terbesar di Kota Semarang dengan berbagai macam fasilitas di dalamnya yang menarik bermacam pengunjung. Penelitian ini bertujuan mencari kriteria perancangan ruang publik yang aman bagi anak-anak di Kawasan Simpang Lima Semarang yang mampu menekan kerawanan keamanan aktivitas anak-anak di ruang publik kawasan ini. Studi dilakukan sebatas di ruang publik yang bersifat terbuka. Pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah Crime Prevention Through Environmental Design (CPTED), sebuah pendekatan peningkatan keamanan kawasan melalui perubahan lingkungan pada daerah dengan kerawanan keamanan. Penggunaan pendekatan ini untuk anak-anak disesuaikan dengan karakteristik anak-anak terkait ukuran fisik yang lebih kecil dan kurangnya kewaspadaan terhadap kondisi sekitar. Sasaran yang akan ditempuh adalah menganalisis karakteristik aktivitas anak-anak dalam ruang publik Kawasan Simpang Lima, menganalisis kondisi keamanan ruang publik di Kawasan Simpang Lima bagi anak-anak dengan cara mengidentifikasi kondisi keamanan aktivitas ruang publik di Kawasan Simpang Lima dan mengidentifikasi kondisi ruang publik di Kawasan Simpang Lima untuk mengetahui potensi dan masalah terkait keamanan ruang aktivitas anak-anak, menganalisis kebutuhan ruang publik Kawasan Simpang Lima yang aman bagi anak-anak, dan mengidentifikasi kriteria ruang publik yang aman bagi anak-anak. Responden adalah anak-anak pengguna ruang publik dengan batasan usia 6 – 12 tahun atau pendampingnya. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan analisis kualitatif deskriptif dan kualitatif komparatif. Hasil akhir penelitian ini adalah kriteria perancangan ruang publik yang aman untuk aktivitas anak-anak di Kawasan Simpang Lima Semarang. Aktivitas anak-anak dipengaruhi oleh keberadaan pendamping, intensitas orang/ keramaian, dan pengawasan formal. Kondisi fisik ruang publik Kawasan Simpang Lima mempengaruhi keamanan anak-anak, terlihat dari pemanfaatan ruang yang mengganggu pergerakan, minimnya fasilitas penyeberangan, dan kerusakan pada permukaan jalan. Kebutuhan dan kriteria ruang publik yang aman bagi anak-anak yaitu, jalur pejalan kaki: tanpa kerusakan dan penghalang, dilengkapi pembatas dengan jalur lambat; jalur penyeberangan: berupa zebra cross, dilengkapi rambu peringatan, disertai petugas penyeberangan; akses masuk lapangan berupa tangga dengan lebar optimal 2 m, dilengkapi pagar pengaman; pengawasan informal: memperjelas sightlines dengan membebaskan jalur lambat dari parkir dan PKL, pengaturan jarak pohon, penempatan fasilitas penunjang meliputi halte dan tempat duduk; pengendalian akses: penutupan akses meuju taman pasif , pengendalian akses menuju sekolah dengan ruang peralihan antara halaman masjid dengan halaman sekolah; pengawasan formal: pos keamanan dan patroli di lapangan serta sudut keramaian seperti sekitar pusat perbelanjaan Citraland Mall dan Plaza Simpang Lima; dan penandaan sebagai orientasi dan informasi: ditempatkan di tiap sisi Kawasan Simpang Lima dan di lapangan, bentuk dan isi sederhana, warna mencolok, ditambahkan keterangan untuk kemudahan pemahaman oleh anak. Keywords: Ruang publik yang aman, anak-anak, kriteria
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) N Fine Arts > NA Architecture |
Divisions: | Faculty of Engineering > Department of Urban and Regional Planning Faculty of Engineering > Department of Urban and Regional Planning |
ID Code: | 41075 |
Deposited By: | INVALID USER |
Deposited On: | 16 Dec 2013 12:16 |
Last Modified: | 16 Dec 2013 12:16 |
Repository Staff Only: item control page