IMPLIKASI RENCANA PENERAPAN ELECTRONIC ROAD PRICING (ERP) TERHADAP PREFERENSI PEMILIHAN MODA PERGERAKAN (Studi Kasus : Kawasan Pusat Kegiatan Bisnis Sudirman Jakarta)

PRASTOMO, Aryo and MANULANG, Okto Risdianto (2010) IMPLIKASI RENCANA PENERAPAN ELECTRONIC ROAD PRICING (ERP) TERHADAP PREFERENSI PEMILIHAN MODA PERGERAKAN (Studi Kasus : Kawasan Pusat Kegiatan Bisnis Sudirman Jakarta). Undergraduate thesis, UNIVERSITAS DIPONEGORO.

[img]PDF
Restricted to Repository staff only

1181Kb

Abstract

Pembangunan CBD atau pusat kegiatan bisnis di Jakarta mampu menggerakkan aktivitas perkotaan baik untuk Kota Jakarta maupun bagi daerah-daerah penyangganya. Pusat kegiatan bisnis Sudirman adalah salah satunya, dimana dalam menunjang pergerakan pekerja kawasan pusat kegiatan bisnis Sudirman membutuhkan moda transportasi. Sedangkan moda transportasi yang dimaksud adalah moda kendaraan pribadi dan angkutan umum perkotaan. Fenomena yang terjadi adalah kebijakan transportasi yang ada saat ini bersifat tunggal atau tidak saling menopang, terlihat dari gagalnya penerapan kebijakan three in one serta pengembangan angkutan umum massal busway sehingga menyebabkan ongkos transportasi menjadi murah, dan menimbulkan kecenderungan pekerja lebih memilih menggunakan moda kendaraan pribadi daripada menggunakan angkutan umum sebagai alat transportasi menuju Kawasan Pusat Kegiatan bisnis Sudirman. sehingga dari permasalahan tersebut membuat para pekerja sangat bergantung akan penggunaan kendaraan pribadi ( Automobile dependency ) . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pergeseran pemilihan moda pergerakan agar dapat menjawab pertanyaan penelitian Bagaimanakah Pengaruh Rencana Penerapan Electronic Road Pricing ( ERP ) di Kawasan Pusat Kegiatan Bisnis Sudirman Terhadap Preferensi Pemilihan Moda Pekerja dari Kendaraan Pribadi Menuju Angkutan Umum, Jika dibandingkan dengan Kebijakan Transportasi yang sudah ada ?. Oleh karena itu diperlukan sasaran untuk mencapai tujuan tersebut yaitu dengan Melakukan analisis kecenderungan pekerja dalam memilih penggunaan moda transportasi Kawasan Pusat Kegiatan Bisnis Sudirman, Melakukan analisis implikasi penerapan Electronic Road Pricing ( ERP ) dalam mempengaruhi perilaku pemilihan moda transportasi Kawasan Pusat Kegiatan Bisnis Sudirman, melakukan analisis kemungkinan perubahan perilaku pekerja terhadap pemilihan moda transportasi Kawasan Pusat Kegiatan Bisnis Sudirman, merumuskan temuan studi mengenai perubahan perilaku pekerja terhadap pemilihan moda transportasi Kawasan Pusat Kegiatan Bisnis Sudirman. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif-kualitatif, yaitu penggunaan metode gabungan antara kuantitatif dan kualitatif. Jenis analisis deskriptif kualitatif digunakan untuk analisis kecenderungan pekerja dalam memilih penggunaan moda transportasi Kawasan Pusat Kegiatan Bisnis Sudirman, analisis implikasi penerapan Electronic Road Pricing ( ERP ) dalam mempengaruhi perilaku pemilihan moda transportasi Kawasan Pusat Kegiatan Bisnis Sudirman. Sedangkan analisis deskriptif kuantitatif untuk analisis kemungkinan perubahan perilaku pekerja terhadap pemilihan moda transportasi Kawasan Pusat Kegiatan Bisnis Sudirman menggunakan pendekatan skenario kenaikan selisih waktu tempuh perjalanan dan selisih biaya perjalanan dengan alat analisis model binomial logit. Metode tersebut digunakan untuk mengetahui preferensi responden terhadap pemilihan moda transportasi antara kendaraan pribadi dengan angkutan umum. Dua variabel yang digunakan adalah nilai waktu tempuh perjalanan menggunakan kendaraan pribadi dan angkutan umum serta nilai biaya untuk menggunakan kendaraan pribadi dan angkutan umum yang dikalibrasi menjadi satu variabel akhir yaitu nilai waktu+biaya.berdasarkan waktu tempuh dan ongkos transportasi sehingga dapat diketahui kemungkinan perubahan perilaku pekerja terhadap pemilihan moda transportasi menuju Pusat Kegiatan Bisnis Sudirman. Dari hasil perhitungan menggunakan model binomial logit, apabila total biaya perjalanan menggunakan kendaraan pribadi Rp 20.000,- lebih mahal daripada jika menggunakan angkutan umum atau total biaya perjalanan menggunakan angkutan umum Rp 20.000,- lebih murah daripada jika menggunakan kendaraan pribadi, maka perilaku pemilihan moda pekerja menjadi 50% akan memilih kendaraan pribadi dan 50% akan memilih angkutan umum, setelah Kawasan Pusat Kegiatan Bisnis Sudirman diterapkan ERP. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa, setelah Kawasan Pusat Kegiatan Bisnis Sudirman diterapkan ERP, hal ini dapat mempengaruhi penambahan biaya total perjalanan pekerja, maka pekerja pengguna kendaraan pribadi mengeluarkan biaya Rp 20.000,- lebih mahal daripada jika menggunakan angkutan umum. Adanya pergeseran pemilihan moda sebesar 1% menunjukkan rencana penerapan ERP belum mampu mengubah kebiasaan pekerja dalam menggunakan kendaraan pribadi, karena penambahan biaya total perjalanan sebesar Rp.20.000 belum terasa memberatkan bagi para pekerja, sehingga diharapkan pemerintah dapat menerapkan kebijakan transportasi yang bersifat simultan atau mendukung kebijakan ERP. Temuan ini dapat menjadi masukan bagi pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam menyusun kebijakan yang mendukung Pola Transportasi Makro ( PTM ) DKI Jakarta, sebagai salah satu solusi di dalam penanganan permasalahan klasik kemacetan lalu lintas. Kata kunci : Electronic Road Pricing ( ERP ) , Manajemen Permintaan transportasi, Angkutan Umum, Kendaraan Pribadi

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:H Social Sciences > HE Transportation and Communications
Divisions:Faculty of Engineering > Department of Urban and Regional Planning
Faculty of Engineering > Department of Urban and Regional Planning
ID Code:41046
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:12 Dec 2013 11:49
Last Modified:14 Jul 2014 11:20

Repository Staff Only: item control page