PERAN MANAJEMEN ESTAT KOTA BARU BUKIT SEMARANG BARU

RISTYAWATI, Santi and ESARITI, Landung (2011) PERAN MANAJEMEN ESTAT KOTA BARU BUKIT SEMARANG BARU. Undergraduate thesis, UNIVERSITAS DIPONEGORO.

[img]PDF
Restricted to Repository staff only

2238Kb

Abstract

ABSTRAK Peningkatan jumlah penduduk Kota Semarang setiap tahunnya menempatkan Kota Semarang sebagai salah satu dari 5 besar kota dengan jumlah penduduk paling tinggi di Jawa Tengah. Berdasarkan dari data sensus tahun 2008 ( Semarang Dalam Angka ) jumlah penduduk Kota Semarang pada tahun 2008 mencapai 1.454.594 jiwa penduduk atau meningkat sebesar 1.9% dari tahun sebelumnnya dan terpusat pada kawasan-kawasan perkotaan. Manajemen perkotaan mengupayakan agar pertumbuhan penduduk dapat ditanggulangi dengan pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat akan sarana dan prasarana termasuk rumah dan permukiman melalui pengelolaan sumber daya dalam aspek spasial. Kebijakan pemekaran wilayah Kota Semarang tersebut ditangkap sebagai sebuah potensi pengembangan kawasan bagi swasta yang bergerak di bidang bisnis properti. Salah satunya oleh pengembang Kota Baru Bukit Semarang Baru sebagai kawasan permukiman lengkap yang ditangani dan dikelola swasta yaitu PT. Karyadeka Alam Lestari. Bentuk komitmen swasta dalam upaya penyediaan perumahan tersebut salah satunya dengan menerapkan manajemen estat. Manajemen estat dinilai sangat penting dalam upaya pengembangan real estate property, baik itu bagi konsumen dan tentunya bagi developer sendiri. Fungsi manajemen estat ini bagi developer merupakan sebuah tindakan dalam mengelola investasi atas pengembangan properti tersebut ( memaksimalkan pendapatan dan modal) sehingga tercapai hasil yang optimal dan efisien serta ekonomis ( Beaton, Bond dan Ferguson: 1982 ) . Tidak hanya itu, komitmen swasta yang diturunkan dalam kemampuannya mengelola properti melalui manajemen estat tersebut memberikan keuntungan lain bagi konsumen. Manajemen estat bertangggung jawab sebagai pengelola fisik lingkungan untuk mencapai tujuan lainnya yaitu pengelolaan lingkungan psikologis yang ditimbulkan dari kenyamanan terhadap lingkungan properti tersebut ( Hastuti dalam Anastasia et al, 2002:8 ) . Visi BSB adalah memperhatikan lingkungan dan potensi alam sebagai suatu urban development yang direncanakan secara. Untuk mencapai visi tersebut, peran pihak swasta dalam pengembangan BSB tidak hanya terhenti pada perencanaannya, manajemen estat BSB terus menjalankan perannya dalam mengelola BSB dan mengontrol fungsi BSB sesuai dengan visi BSB dan arahan pengembangan Kota Semarang. Prestasi manajemen estat BSB ditentukan oleh perannya yang ditentukan berdasarkankapasitas dan konstribusinya. Kapasitas manajemen estat diukur berdasrakan penerapan POAC sedangkan konstribusinya diukur berdasarkan pelaksanaan manajemen estat dalam mengelola lingkungan yang nyaman dengan fasilitas yang memadai sehingga mampu memberikan dampak yang dirasakan public luas yaitu masyarakat penghuni maupun sekitar. Berdasarkan hal tersebut, pertanyaan dalam penelitian ini adalah “Bagaimana manajemen estat Kota BaruBSB”. Pertanyaan penelitian tersebut akan ditelaah melalui penerapan fungsi manajemen dalam pengelolaan lingkungan dan pengembangan fasilitas pendukung BSB Kemudian untuk dapat menjawab pertanyaan penelitian tersebut, dilakukan analisis yang bertujuan merumuskan kondisi kondisi keberhasilan pengelolaan BSB yaitu analisis implementasi manajemen estat yang dinilai berdasarkan pelaksanaan POAC. Kemudianunutuk mengetahui fungsi dan peran manajemen estat tersebut akan dinilai lagi keberhasilannya melalui konstribusi yang diukur berdasarkan penilaian manfaat yang diterima oleh penghuni BSB maupun masyarakat sekitar yang akan diolah melalui metode skala likert. Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif sehingga dalam mengkaji capaian “optimal” manajemen estat BSB dapat dengan menjelaskan kondisi yang ada. Output yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah capaian manajemen estat BSB yang dapat memberikan dan mengelola dampak keberlanjutan bagi bisnis properti yang dijalankan oleh pengembang melalui pembentukan community relations yang kuat untuk menciptakan pencitraan yang baik bagi BSB sehingga meningkatkan kepercayaan berinvetsai bagi masyarakat . Penelitian ini mengungkapkan contoh keberlangsungan peran swasta dalam dalam mengelola pengembangan kawasan yang yang diharapkan mampu profitable tidak hanya bagi pengembang, namun penghuni sebagai konsumen utama maupun masyarakat. Berdasarkan analisis yang dilakukan disebutkan penerapan fungsi manajemen pada pembentukan kenayamanan BSB yang dinilai dari pengelolaan lingkungan dan pengembangan fasilitas pendukung fungsi yang paling berjalan dengan baik adalah fungsi Planning dan Organizing. Hal tersebut ditunjukkan dengan perencanaan dan konsep pengembangan BSB yang telah sesuai dengan visinya yang pro lingkungan sedangkan fungsi yang kurang dapat dijalankan dengan baik oleh manajemen estat BSB adalah fungsi Controllin. Hal tersebut dikarenakan tidak adanya sanksi yang tegas yang mendukkung penerapan tata tertib BSB. Keywords : peran, manajemen estat, kota baru

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD28 Management. Industrial Management
Divisions:Faculty of Engineering > Department of Urban and Regional Planning
Faculty of Engineering > Department of Urban and Regional Planning
ID Code:41030
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:11 Dec 2013 16:10
Last Modified:14 Jul 2014 09:45

Repository Staff Only: item control page