PERUBAHAN SPASIAL DELTA SUNGAI BODRI SEBAGAI BASIS ZONASI TATA RUANG PESISIR KABUPATEN KENDAL

SANJOTO, TJATURAHONO BUDI (2012) PERUBAHAN SPASIAL DELTA SUNGAI BODRI SEBAGAI BASIS ZONASI TATA RUANG PESISIR KABUPATEN KENDAL. PhD thesis, Program Pascasarjana Undip.

[img]
Preview
PDF
1538Kb
[img]
Preview
PDF
62Kb
[img]
Preview
PDF
1439Kb

Abstract

Kabupaten Kendal mempunyai pesisir yang berbentuk delta. Pesisir delta merupakan bentuk lahan dengan potensi perubahan spasial (morfodinamika) yang tinggi serta mempunyai potensi sumberdaya lahan yang besar. Permasalahan yang dihadapi sekarang adalah di wilayah pesisir delta Kabupaten Kendal sedang terjadi peningkatan aktifitas pembangunan, sementara itu dinamika perubahan pesisirnya cukup tinggi sehingga diperlukan perencanaan zonasi tata ruang pesisir berbasis perubahan spasial delta Kabupaten Kendal. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji pola perubahan spasial pesisir dan karakteristik sedimen Delta Bodri Kabupaten Kendal dari tahun 1910 hingga 2009, mengkaji perubahan pemanfaatan lahan yang terjadi dari tahun 1910 hingga 2009, mengkaji kesesuaian pemanfaatan lahan pesisir delta berbasis pola perubahan spasial dan fungsi ekosistem delta untuk mendapatkan metode baru dalam pemanfaatan dan pengelolaan lahan pesisir delta, serta merumuskan perencanaan pemintakatan (zoning plan) daerah pesisir berbasis pada perubahan spasial dan fungsi ekosistem delta. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan lokasi di pesisir Kabupaten Kendal. Data penelitian diambil berdasarkan kajian pustaka, penelusuran data sekunder dan pengambilan data lapangan. Untuk mengetahui pola perubahan spasial pesisir dianalisis dengan model overlay peta delta tahun 1910, 1972, 1992, 2002, dan 2009. Karakteristik sedimen delta dianalisis dengan rumus D50, Pemilahan, Kelancipan, dan Kemencengan. Untuk mengetahui perubahan pemanfaatan lahan dianalisis dengan menggunakan teknik overlay. Untuk mengkaji kesesuaian pemanfaatan lahan pesisir dianalisis dengan menggunakan index overlay model dari Bonham-Carter (Pantjara et al., 2008) pada masing-masing kriteria kesesuaian lahan, dan untuk merumuskan perencanaan pemintakatan (zoning plan) daerah pesisir berbasis pada perubahan spasial dan fungsi ekosistem Delta dianalisis dengan teknik overlay. Bahan penelitian yang digunakan meliputi Citra Landsat akuisi 1972, 1992, 2002, dan tahun 2009. Peta Topografi tahun 1910 serta beberapa peta tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan spasial pesisir Delta Bodri menghasilkan 5 (lima) pola perubahan garis pantai pesisir delta yaitu (1) perubahan spasial garis pantai pesisir delta dengan pola abrasi, (2) perubahan spasial garis pantai pesisir delta dengan pola akresi, (3) perubahan spasial garis pantai pesisir delta dengan pola akresi kemudian mengalami abrasi, (4) perubahan spasial garis pantai pesisir delta dengan pola akresi kemudian stabil, dan (5) perubahan spasial garis pantai pesisir delta dengan pola stabil. Perubahan spasial ini juga mengubah bentuk Delta Bodri yang semula Cuspate menjadi Lobate. Perubahan ini mengindikasikan terjadinya perubahan tenaga geomorfik yang semula bersifat destruktif menjadi bersifat konstruktif. Karakteristik sedimen Delta Bodri cukup bervariasi mulai dari lempung halus hingga pasir sedang. Berdasarkan sebarannya sedimen yang bertekstur halus banyak berada di bagian timur dan tekstur kasar berada di bagian barat pesisir delta. Hal ini mengindikasikan tenaga geomorfik yang ada di bagian timur lebih lemah dibandingkan dengan bagian barat. Penggunaan lahan yang cenderung bertambah adalah tambak dan permukiman, sedangkan yang cenderung mengalami penyempitan adalah lahan sawah. Penambahan lahan tambak memanfaatkan lahan timbul (akresi) dan sebagian sawah sedangkan penambahan lahan permukiman banyak mengalihfungsikan lahan pertanian. Penyempitan lahan tambak, di samping disebabkan oleh alih fungsi menjadi permukiman, juga banyak menjadi bangunan industri. Lahan pesisir Delta Bodri pada umumnya masuk pada kategori sesuai (S1) untuk pemanfaatan lahan tambak terutama di bagian tengah dan timur delta, kemudian lahan yang masuk kategori sesuai (S1) untuk pemanfaatan lahan wisata pantai banyak berada di bagian barat pesisir delta. Dalam kaitannya dengan kesesuaian lahan kawasan industri, pada umumnya hanya menempati kategori cukup sesuai (S2) terutama bagian timur (Kecamatan Kaliwungu) daerah penelitian. Demikian juga untuk kawasan rehabilitasi pantai pada umumnya mempunyai kategori cukup sesuai (S2). Rencana Zonasi Pesisir Kabupaten Kendal dapat dibuat berdasarkan pola perubahan spasial dan fungsi ekosistem delta. Dengan demikian pembuatan rencana zonasi (zoning plan) pemanfaatan lahan pesisir yang berbasis pada pola perubahan delta dan fungsi ekosistem delta merupakan metode baru dalam pengelolaan wilayah pesisir berbentuk delta sekaligus menjadi noveltis penelitian ini. Di samping itu juga dihasilkan produk baru berupa peta rencana zonasi tata ruang pesisir Kabupaten Kendal. Kata Kunci: delta, perubahan spasial, zona, kesesuaian lahan Kendal District has a delta shaped coast. Delta coast is a piece of land with high potential of spatial changes (morphodynamic) and which has high land resource potential. The problem faced by Kendal District is the increase of development that is taking place at the delta coastal area, and at the same time the dynamic of coastal changes is fairly high so that a coastal zone layout planning which is based on Kendal District delta spatial changes is necessary. The objectives of the research were: first, to analyze the coastal spatial changes and the sediment characteristics of Bodri River Delta of Kendal District from 1910 to 2009; second, to find out the changes of land use patterns that happened from 1910 to 2009; third, to find out the compatibility of the use of delta coastal area based on the spatial change patterns and the delta ecosystem function to attain a new method of Delta coastal area use and management; fourth, to formulate the zoning plan for the coastal areas based on the spatial changes and the delta ecosystem function. The research method used in this study was a case study which took place in the coastal areas of Kendal District. Data collection was done through review of related literature, secondary data tracing, and field data gathering. In order find out the coastal spatial changes patterns, delta map overlay model analysis of 1910, 1972, 1992, 2002, and of 2009 was used. The delta sediment characteristics were analyzed using D50 formula, sorting, curtosis, and skewness. Overlay technique was used to analyze the changes in the land use. Index overlay model from Bonham-Carter (Pantjara, et al., 2008) was employed to analyze each criterion of proper land use was use to find out the proper use of the coastal area,. Overlay technique was used to formulate coastal area zoning plan which was based on spatial changes and delta ecosystem function. The research materials used include Landsat image acquisition of 1972, 1992, 2002, and 2009, as well as the 1910 topography map and some other thematic maps. Research results show that the coastal spatial changes of Bodri River Delta produced 5 (five) patterns of delta cooastline changes: (1) delta coastline spatial change with abrasion pattern, (2) delta coastline spatial change with accretion pattern, (3) delta coastline spatial change with accretion pattern folllowed by abrasion, (4) delta coastline spatial change with accretion pattern then stable, (5) delta coastline spatial change with stable pattern. These spatial changes also altered the shape of Bodri Delta from Cuspate to Lobate. These changes also indicate the alter of geomorphic energy from being destructive to being constructive. Sediment characteristics of Bodri Delta are quite varied, ranging from fine clay to medium textured sand. Based on its distribution, fine textured sediment is mostly found in the eastern part of the delta and the coarse textured in the western part. This indicates that the geomorphic energy in the eastern part of the delta is weaker than that found in the western part. The increase of land use happens in the fishpond and residential areas, whereas the decrease of land size happens in ricefield area. The increase of fishpond area arises from the use of the area resulting from accresion and the use of part of the ricefields, whereas the increase of the residential area mostly happens in the farm land areas. The decrease of the fishpond areas is caused by turning their use for dwelling places, in addition to their use for industrial sites. Bodri Delta coastal areas are in general classified as suitable (S1) for fishpond areas, especially the middle and eastern part of the delta; and the area categorized as suitable (S1) for beach tourist site is located in the western part of the delta. Areas considered as suitable for Industrial Sites are generally the ones categorized as ‘moderately suitable’ (S2) for industrial sites, which are located in the eastern part of the research area (Kaliwungu). Rehabilitated coastal areas are also generally classified as belonging to the ‘moderately suitable’ category (S2). Kendal District Coastal Zoning Plan can be made based on the pattern of delta spatial changes and its ecosystem function changes. In this way, the establishment of zoning plan for the purposes of making use of the coastal areas based on the pattern of delta spatial changes and its ecosystem function changes forms a new method in the management of delta shaped coastal areas and at the same time it becomes the novelties of this research. Additionally, the research also produced a new product in the form of a map of Kendal District coastal layout zoning. Key words: delta, spatial changes, zone, land suitability

Item Type:Thesis (PhD)
Subjects:G Geography. Anthropology. Recreation > GC Oceanography
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Doctor Program in Coastal Resources Management
ID Code:40898
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:03 Dec 2013 11:49
Last Modified:03 Dec 2013 11:49

Repository Staff Only: item control page