Pengaruh Tingkat Kebisingan Terhadap Kemungkinan Resiko pada Daya Dengar Pekerja di Unit Rolling Mill 2 PT. Inti General Yaja Steel, Semarang

Abstract

ABSTRAK Pertumbuhan Industri manufaktur di Indonesia, khususnya industri baja semakin pesat berkembang,hal ini juga berpotensi menimbulkan kebisingan baik dilingkungan kerja maupun lingkungan sekitarnya karena mesin – mesin produksi yang digunakan. Kebisingan dapat menganggu pekerja yang mana dapat merugikan kesehatan yang berdampak pada gangguan pendengaran bila pemaparan dalam waktu yang lama,dapat juga menimbulkan ketulian. Dalam penelitian ini akan membahas tentang pengaruh tingkat kebisingan terhadap kemungkinan resiko pada daya dengar pekerja di Unit Rolling Mill 2 PT. Inti General Yaja Steel, Semarang. Tingkat Kebisingan di unit Rolling Mill 2 berkisar antara 75 – 95 dBA pada grid pengukuran. Jadi masih terdapat area grid yang melebihi nilai standar kebisingan berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No.KEP-51/MEN/1999. Dari Tes audiometri yang dilakukan pada 10 orang pekerja di unit Rolling Mill 2 di PT Inti General Yaja Steel menunjukkan hasil bahwa sebanyak 5 orang pekerja mengalami tuli ringan pada telinga kanan dan telinga kiri,1 orang pekerja mengalami tuli sedang pada telinga kanan,1 orang pekerja mengalami tuli sedang pada telinga kiri,dan 4 orang pekerja mempunyai kondisi telinga kanan dan kiri yang masih normal. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat diminimalisasi dampak terhadap penurunan daya dengar pekerja dengan melakukan monitoring dan menetapkan peraturan tentang sanksi (tindakan indisipliner) bagi pekerja yang tidak mentaati peraturan dalam pemakaian APT (Alat Pelindung Telinga) yaitu earplug. Kata Kunci : Tingkat Kebisingan,tes audiometri,earplug