Sasongko Putra, - (2013) PERENCANAAN PERTANIAN BERKELANJUTAN DI KECAMATAN SELO. In: Seminar nasional Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan "Optimasi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan dalam Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan", 27 Agustus 2013, Ruang Seminar Prof.Ir. Soemarman Lt.6 Gedung A Pascasarjana Undip.
| PDF 115Kb |
Official URL: http://www.psil.undip.ac.id
Abstract
ABSTRAK Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali terletak di lereng Gunung Merapi dan Merbabu yang merupakan kawasan pegunungan dengan karakteristik lahan berlereng. Pertanian lahan kering merupakan sumber mata pencaharian mayoritas penduduk Kecamatan Selo. Pengolahan lahan yang kurang mempertimbangkan kaidah konservasi, olah tanah intensif pada lahan miring, penggunaan pupuk dan pestisida kimia yang berlebihan merupakan praktek budidaya pertanian yang masihditemui. Penerapan prinsip – prinsip pertanian berkelanjutan masih perlu ditingkatkan mengingat permasalahan lingkungan yang terjadi. Bagaimanakah upayayang dapat direncanakan untuk meningkatkan pertanian berkelanjutandi Kecamatan Selo? Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan perencanaan peningkatan penerapan prinsip – prinsip pertanian berkelanjutan di Kecamatan Selo dan menggunakan metode AHP (Analytic Hierarchy Process). Metode ini mendasarkan pada penilaian dari para ahli, tokoh, berkompeten, berpengalaman untuk memberikan pilihan keputusan yang terbaik dari berbagai kriteria dan alternatif. Kelebihan metode AHP adalah semua faktor penting / multikriteria dapat dimasukkan dalam struktur hierarki, kemudian diatur berdasarkan urutan prioritas yang terpenting dan terbaik. Hasil penilaian pendapat individu dan gabungan dari responden diolah menggunakan software expert choice versi 11.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kriteria dan alternatif yang diperoleh adalah sosial budaya (3 alternatif), ekonomi (3 alternatif), teknologi pertanian (3 alternatif), kelembagaan (2 alternatif), dan kebijakan pemerintah (4 alternatif). Hasil pembobotan prioritas pendapat gabungan 12 responden menunjukkan bahwa kriteria kelembagaan merupakan prioritas relatif pilihan dari responden dengan nilai bobot 25,04% kemudian sosial budaya (20,74%), teknologi pertanian (20,68%), ekonomi (18,22%), dan kebijakan pemerintah (15,31%). Berdasarkan hasil sintesispembobotan seluruh alternatif dapat diketahui beberapa prioritas utama antara lain : (1) Penguatan kelembagaan petani, (2) Mengembangkan pengkaderan petani / kelompok tani sadar pertanian berkelanjutan, (3) Peningkatan kegiatan demplot teknologi pertanian berkelanjutan. Kata Kunci : Pertanian Berkelanjutan, Kecamatan Selo, AHP.
Item Type: | Conference or Workshop Item (Paper) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Environmental Science |
ID Code: | 40568 |
Deposited By: | INVALID USER |
Deposited On: | 25 Nov 2013 11:20 |
Last Modified: | 25 Nov 2013 11:20 |
Repository Staff Only: item control page