Populasi Plasma Nutfah Zingiberaceae di Kabupaten Sentra Tanaman Obat Jawa Tengah

Abstract

Perubahan iklim global, kerusakan habitat, alih fungsi lahan dan eksploitasi hasil panen beresiko terhadap kepunahan tanaman obat termasuk di dalamnya Zingiberaceae. Famili Zingiberaceae merupakan tumbhan yang rimpangnya banyak digunakan masyarakat sebagai bahan jamu untuk menjaga kesehatan. Informasi dasar mengenai kondisi populasi, gambaran penyebaran tempat tumbuh merupakan syarat mutlak untuk melakukan kegiatan konservasi. Usaha konservasi tanaman obat akan berhasil jika dilakukan budidaya yang berbasis konsep bioregional (species asli setempat) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi populasi anggota famili Zingiberaceae yang ada di kabupaten sentra utama tanaman obat di Jawa Tengah. Data tumbuhan diperoleh dengan analisis vegetasi menggunakan metode kuadrat berukuran 5x5 m. Hasil penelitian didapatkan 17 species yaitu Alpinia galanga, Amomum cardamomum, Curcuma aeroginosa, Curcuma longa, Curcuma heyneana, Curcuma mangga, Curcuma petiolata, Curcuma soloensis,Curcuma xanthorrhiza, Costus speciosus, Kaempferia galanga, Kaempferia pandurata, Kaempferia rotunda, Zingeber amaricans, Zingiber Aromaticum, Zingiber cassumuna. Kondisi populasi, dapat dilihat dari kerapatan (densitas) dan frekuensi masing-masing spesies. Spesies A. galanga, C. aeruginosa, C. longa, C. xanthorrhiza, Z. amaricans selalu ditemui di enam kabupaten. Di Kabupaten Wonogiri C. longa mempunyai densitas yang paling tinggi (yaitu 67.000/ha), C. aeruginosa (23.300/ha) dan A. galanga (22.000/ha).Di Kodya Semarang densitas tertinggi adalah C. xanthorrhiza yaitu 12.650/ha