UNSPECIFIED (2005) MENEROBOS KELENGANGAN PenelitianPsikostruktural-semantisterhadapEkspresiPengalamanMistisdalamLakonBimaSuci. Jurnal Psikologi Sosial, 11 (02). p. 37. ISSN 0853-3997
| PDF 322Kb |
Abstract
Untuk memahamipengalaman mistis dalam spiritualitas Jawa, penelitian ini mengeksplorasi lakon Bima Suci gubahan Yasadipura 1 yang kemudian dilihat transformasi empirisnya melalui wawancara dan observasi pertunjukan (pakeliran) dalang yang representatif. Hasil analisis menunjukkan bahwalakon Bima Suci terdiri dari enam sub lakon. Pertama, perjalanan mistis yang mengisahkan proses pencapaian pengalaman mistis yang disimbolkan pertarungan antara Wrekudara dengan raksasa dan naga. Pertarungan ini menggambarkan upaya individual untuk mengatasi hambatan-hambatan mental baik yang bersumber dari isi-isi kesadaran maupun isi-isi ketidaksadaran. Kedua, pengalaman mistis sebagai pengalaman akan kekosongan yang menggambarkan disorientasi spasio-temporal yang menjadi puncak dari perjalanan mistis yang tidak bisa diekspresikan dengan kata-kata. Ketiga, strukturisasi psike yang menjelaskan struktur dan proses pencapaian pengalaman mistis mulai dari tyas melalui rahsa menuju permana. Di dalam tyas terdapat kekuatan-kekuatan yang disebut ati yang dapat naik dan mendominasi kesadaran. Kekuatan-kekuatan ati dalam tyas itu dibagi menjadi empat tipe, yaitu warna hitam, merah, kuning, dan putih. Memberi keluasan bagi kerja ati putih akan mengantar menuju permana yang dapat menyatu dengan Suksma. Semua aktivitas psikis itu digerakkan rahsa. Keempat, pentahbisan dan perutusan yang menjelaskan tentang tercerahnya orang-orang yang mengalami pengalaman mistis sekaligus tuntutan untuk mengaplikasikan pengalaman itu dalam kehidupan sehari-hari. Kelima, pengajaran tentang kalepasan dank amoksan yang menjelaskan tentang pembedaan kualitas pengalaman mistis menjadi pengalaman mistis transendental (kamoksan) yang mengarahpada Nirvana (Satori), Moksha (Mukti), atau Manunggaling kawula-Gusti dan pengalaman mistis fenomenal (kalepasan) yang mengarah pada perasaan girang yang serta-merta dalam kehidupan sehari-hari. Keenam, pengajaran tentang Suksma yang memaparkan Suksma sebagai Realitas fundamental.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology |
Divisions: | Faculty of Psychology > Department of Psychology |
ID Code: | 40340 |
Deposited By: | INVALID USER |
Deposited On: | 18 Oct 2013 21:56 |
Last Modified: | 18 Oct 2013 21:56 |
Repository Staff Only: item control page