ANALISA SPASIAL KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI KECAMATAN JATI TAHUN 2010 - 2012 MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)

UNSPECIFIED (2013) ANALISA SPASIAL KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI KECAMATAN JATI TAHUN 2010 - 2012 MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG). Undergraduate thesis, Diponegoro University.

[img]
Preview
PDF - Published Version
12Kb

Abstract

Latar belakang, salah satu kecamatan di Kabupaten Kudus yang selalu menunjukkan angka kejadian tertinggi dalam beberapa tahun terakhir adalah kecamatan Jati. Berdasarkan catatan DKK Kudus atas kasus DBD di kecamatan Jati, Tahun 2010 terjadi kenaikan drastis menjadi 255 kasus dengan 5 korban meninggal. Sedangkan pada tahun 2011 terjadi penurunan drastis menjadi hanya 36 kasus tanpa ada korban meninggal.Selama ini Sistem Surveilens Epidemiologi DBD yang dilakukan oleh DKK Kudus sebagian masih diolah secara manual dan semi otomatis dengan penyajian masih terbatas dalam bentuk tabel dan grafik, sedangkan penyajian dalam bentuk peta belum dilakukan. Maka dari itu diperlukan informasi tambahan berdasarkan tempat menggunakan analisa spasial. Tujuan, mendapatkan gambaran sebaran kejadian penyakit DBD di Kecamatan Jati Kabupaten Kudus berdasarkan karakteristik orang, tempat dan waktu selama tahun 2010-2012 menggunakan pendekatan spasial. Metode, jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif observasional. Desain penelitian yang digunakan adalah Cross sectional, digitasi data menggunakan GPS dan software Arcview 3.3. Analisis data menggunakan analisa spasial dan analisa bivariat. Hasil penelitian, rata-rata umur penderita DBD adalah 10,7 tahun dengan kasus paling banyak terjadi pada umur (modus) 5 tahun sebanyak 18 orang. Berdasarkan jenis kelamin menunjukkan bahwa proporsi pada penderita DBD berdasarkan jenis kelamin laki-laki lebih sedikit dari jenis kelamin perempuan. sebagian besar kasus pada tahun 2010 terlihat berada ditengah-tengah pemukiman dan cenderung berkumpul di beberapa wilayah tertentu. Tahun 2011 dan 2012 hanya terdapat beberapa titik kasus yang berada di tengah pemukiman. Kasus di dekat aliran sungai Gelis mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya serta sebagian kasus berada di dekat kebun-kebun yang kemungkinan disebabkan nyamuk Aedes albopictus. Tinggi curah hujan tidak selalu mempengaruhi secara langsung tingginya kasus DBD. Kesimpulan, perlu diterapkannya analisa keruangan menggunakan sistem informasi geografis dalam sistem surveilans epidemiologi DBD. Saran, Perlu dikaji peranan nyamuk Aedes albopictus sebagai vector penular DBD Kata Kunci: Analisa spasial, DBD,surveilans epidemiologi DBD

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Divisions:Faculty of Public Health > Department of Public Health
ID Code:40257
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:16 Oct 2013 14:44
Last Modified:16 Oct 2013 14:44

Repository Staff Only: item control page