FAKTOR-FAKTOR PENOLONG PERSALINAN (BIDAN ) DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN PASKA PERSALINAN (Studi Kasus di Rumah Sakit Kabupaten Boyolali)

UNSPECIFIED (2011) FAKTOR-FAKTOR PENOLONG PERSALINAN (BIDAN ) DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN PASKA PERSALINAN (Studi Kasus di Rumah Sakit Kabupaten Boyolali). Masters thesis, Pascasarjana.

[img]
Preview
PDF
63Kb
[img]
Preview
PDF
32Kb
[img]
Preview
PDF
110Kb
[img]
Preview
PDF
87Kb
[img]
Preview
PDF
17Kb

Abstract

Latar belakang : Di negara berkembang diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya, paling sedikit 128.000 perempuan mengalami perdarahan sampai meninggal. Sebagian besar kematian tersebut terjadi dalam waktu empat jam setelah melahirkan dan merupakan akibat dari masalah yang timbul selama persalinan kala tiga. Dari berbagai faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian perdarahan paska persalinan, maka faktor penolong persalinan mempunyai peran yang sangat penting. Penolong persalinan di Kabupaten Boyolali terbanyak adalah Bidan sebesar 88 %. Namun angka kematian ibu di Kabupaten Boyolali pada tahun 2010 masih tinggi yaitu sebesar 114 per 100.000 kelahiran hidup sedangkan Jawa Tengah 104 per 100.000 kelahiran hidup. Berdasarkan hasil kajian kinerja petugas oleh Departemen Kesehatan RI bekerjasama dengan Persatuan Obstetrik Ginekologi Indonesia ( POGI ) dan Ikatan Bidan Indonesia ( IBI ) mengindikasikan adanya kesenjangan kinerja Bidan yang dapat mempengaruhi kualitas pelayanan ibu hamil dan bersalin. Hal ini akan berdampak pada tingginya angka kematian ibu dan anak. Tujuan penelitian : Faktor-faktor apakah dari penolong persalinan ( Bidan ) yang berhubungan dengan kejadian perdarahan paska persalinan di Kabupaten Boyolali Metodologi : Desain penelitian yang digunakan adalah kasus kontrol dengan sampel yang diteliti 76 ibu yang mengalami perdarahan paska persalinan ( kasus ) dan 76 ibu yang tidak mengalami perdarahan paska persalinan ( kontrol ) . Faktor risiko yang termasuk dalam penelitian ini adalah faktor dari penolong persalinan ( bidan ) yaitu : pendidikan, umur, masa kerja, keikutsertaan pelatihan Asuhan Persalinan Normal ( APN ) , pengetahuan, motivasi, sikap dan praktik bidan dalam pelaksanaan manajemen aktif kala tiga saat menolong persalinan. Lokasi penelitian di Kabupaten Boyolali. Hasil penelitian : Hasil analisis multivariate, menunjukkan adanya 2 variabel yang secara statistik berpengaruh terhadap kejadian perdarahan paska persalinan, yaitu sikap bidan dalam pelaksanaan manajamen aktif kala tiga dengan OR= 3,8 ( 95% CI : 1,638 - 8,758, p = 0,002 ) dan praktik dalam melaksanakan manajemen aktif kala tiga OR= 3,9 ( 95% CI : 1,608 - 9,272, p = 0,003 ) . Peluang terjadinya perdarahan paska persalinan apabila ibu melahirkan ditolong oleh bidan yang sikap dan praktik manajemen kala tiganya kurang baik, memiliki probabilitas atau risiko mengalami perdarahan paska persalinan sebesar 94%. Kesimpulan : Faktor sikap dan praktik manajemen aktif kala tiga bidan merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap kejadian perdarahan paska persalinan. Saran : Perlu dilakukan pembinaan kepada semua bidan agar bersikap positif terhadap pelaksanaan manajemen aktif kala tiga saat menolong persalinan dan mempraktekkannya sesuai standar, sehingga kasus perdarahan paska persalinan di Kabupaten Boyolali dapat ditekan.

Item Type:Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords:Bidan, perdarahan paska persalinan, Boyolali
Subjects:R Medicine > R Medicine (General)
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Epidemiology
ID Code:40218
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:08 Oct 2013 11:41
Last Modified:08 Oct 2013 11:41

Repository Staff Only: item control page