Sumarsono, S. (2008) Pengaruh Interval Defoliasi Dan Pupuk Fosfat Terhadap Kualitas Hijauan Setaria (Setaria splendida Staft) Dalam Pertanaman Campuran Dengan Sentro (Centrosema pubescens Benth) (Effect Defoliation Interval and Fosfat Fertilizer to Herbage Quality of Setaria splendida Staft Within Centrosema pubescens Benth Mix Culture). Project Report. Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro. (Unpublished)
Microsoft Word 81Kb |
Abstract
A field experiment was conducted at latosol soil Tajur Bogor. Two main plot cutting interval were 40 days interval (P1) and 60 days interval (P2). Three sub plot of phosphate level treatment were T1, T2 and T3 respectively 75, 150 and 225 kg P2O5/ha. The setaria was planted at 90 cm x 60 cm distance and sentro was planted at two rows between setaria rows. The mix culture was applied 50 kg N/ha (urea), 150 kg K2O/ha, 60 kg MgSO4/ha and 10 ton livestock manure as basic fertilizer. The herbage quality of setaria whitin setaria mix culture not decreased in response of the long cutting interval. At the last cutting interval, we obtain high crude protein and low crude fibre percentage cause by medium phosphate level 150 kg P2O5/ha at 40 days cutting interval At the finally defoliation cleared that dry matter yield, crude protein precent and crude fibre precent setaria herbage are 4,31 ton/ha, 9,94 % dan 24,57 %. ABSTRAK Percobaan lapang Rancangan Petak Terpisah dilakukan pada tanah latosol Tajur Bogor . Sebagai Petak utama adalah interval pemotongan yaitu interval 40 hari (P1) dan interval 60 hari (P2). Anak petak adalah taraf pupuk fosfat yang terdiri dari T1, T2 dan T3 adalah 75, 150 dan 225 kg P2O5/ha. Setaria ditanam dengan jarak tanam 90 cm x 60 cm dan sentro ditanam dua barisan di antara tanaman setaria. Pertanaman campuran memperoleh pupuk dasar 50 kg N/ha (urea), 150 kg K2O/ha, 60 kg MgSO4/ha dan 10 ton/ha pupuk kandang. Kualitas hijauan setaria dalam pertanaman campuran dengan sentro tidak menurun oleh interval defoliasi yang diperpanjang dari 40 hari menjadi 60 hari.. Interval pemotongan 40 hari dengan dosis pemupukan sebesar 150 kg P2O5/ha cukup untuk memelihara produksi dan kualitas hijauan setaria pada pertanaman campuran dengan sentro. Pada akhir defoliasi diperoleh produksi bahan kering, kadar protein kasar dan serat kasar hijauan setaria berturut-turut adalah 4,31 ton/ha, 9,94 % dan 24,57 %.
Item Type: | Monograph (Project Report) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | herbage quality, crude protein, crude fibre, defoliation interval, kualitas hijauan, protein kasar, serat kasar, interval defoliasi |
Subjects: | S Agriculture > SB Plant culture |
Divisions: | Faculty of Animal and Agricultural Sciences > Department of Animal Agriculture |
ID Code: | 402 |
Deposited By: | Mr. Sugeng Priyanto |
Deposited On: | 19 Aug 2009 06:24 |
Last Modified: | 01 Sep 2009 11:59 |
Repository Staff Only: item control page