FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAAN CAMPAK DI PUSKESMAS KECAMATAN NGARINGAN KABUPATEN GROBOGAN 2003. FACTORS AFFECTING MEASLES IN NGARINGAN HEALTH SERVICE CENTER,GROBOGAN REGENCY

Hendarto, Hendarto (2004) FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAAN CAMPAK DI PUSKESMAS KECAMATAN NGARINGAN KABUPATEN GROBOGAN 2003. FACTORS AFFECTING MEASLES IN NGARINGAN HEALTH SERVICE CENTER,GROBOGAN REGENCY. Undergraduate thesis, Diponegoro University.

[img]
Preview
PDF - Published Version
33Kb

Official URL: http://www.fkm.undip.ac.id

Abstract

Penyakit campak termasuk salah satu penyakit yang sangat menular dan masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia.Penyakit ini umumnya menyerang anak umur dibawah lima tahun (balita) yang disebabkan oleh virus campak yang termasuk golongan paramyoviridea. Kabupaten Grobogan Propinsi Jawa Tengah kebersihan cakupan imunisasu campak telah mencapai lebih dari 90% pada tahun 2002. Namun demikian berdasarkan laporan dari Puskesmas Ngaringan pada minggu ke II bulan Oktober 2003 dilaporkan telah terjadi kasus campak dengan jumlah kasus sebanyak 64 orang tanpa kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kasus campak dan faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadiaan campak di Puskesmas Kecamatan Ngaringan Kabupaten Grobogan tahun 2003. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif analitik menggunakan metode penelitian survei melalui pendekatan Cross Sectionaldimana variabel bebas dan variabel terikat diobservasi dan diukur dalam waktu yang sama atau yang serentak. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara faktor umur, status gizi, status vitamin A. status imunisasi,umur pemberiaan imunisasi, petugas imunisasi dan kepadatan hunian dengan kejadian campak.Dengan melihat hasil analisis bivariat,ternyata yang paling kuat hubungannya antara faktor anak, faktor imunisasi,dan faktor lingkungan dengan kejadiaan campak adalah faktor imunisasi,. Hal ini ditujukkan dengan koefien contigensi untuk status imunisasi campak sebesar 0,570,umur pemberian imunisasi campak sebesar 0,571 dan petugas imunisasi campak sebesar 0,578 yang berarti hubungan antara variabel faktor imunisasi dengan kejadian campak adalah sangat kuat.Untuk faktor anak yang mempunyai hubungan dengan kategori kuat yaitu,umur dengan koefisien kontigensi sebesar 0,441, untuk status gizi dengan koefisien kontigensi sebesar 0,394 berarti cukup kuat serta faktor lingkungan (kepadatan hunian)taraf hubungan cukup kuat ( C=0,328). Penelitian ini menyimpulkan bahwa anak yang diimunisasi, mempunyai gizi yang baik dan mendapat vitamin A dua kali dalam setahun serta tinggal dirumah yang tidak padat menggurangi kejadian campak oleh karena itu penelitian ini menyarankan untuk meningkatkan cakupan imunisasi campak,pemberiaan vitamin A dan perbaikan rumah sehat untuk menurunkan angka kejadian campak pada balita. Measles is acontagious disease and it remains a problem in Indonesia. It usually attacks under-five children by means of its paramyxoviridae viruses. The coverage of Measles immunization in Grobogan Regency,Central Java,reached 90% in 2002. Ngaringan Health Service Center reported,however,that in the second week of October 2003 there were 64 individuals attacked by the disease. But there was no case of death duo to this disease. This study was descriptive and analytic in nature. It used surveys aided by cross-sectional approach,by which independent and dependent variables were observed and measured simultaneously. This study showed that there were significant relationships between age, nutritional status,A-vitamin status, immunization status, immunization age (the ages of children when the immunization were given) and crowded living environment of the children on the one hand the measles on the other.based on the bivariate analyses,the most significant factor determining the measles was immunization; the coefficient of contingency (C) for immunization status was 0,570 and that for immunization age was 0,571.As for children variable, the most significant factors were age ( C=0,441),nutritional status (0,394) and crowded living environment (C=0,328). This study concludes that individuals who had been immunized,had good nutritional statuses, had received A-Vitamin twice a year and lived in non-crowded environments were less likely to be attacked by small pox. Theresfore, this study recommends that in order to decrease the disease occurrences, the coverage of measles immunization shouldbe increased and health living conditions should be promoted.

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Divisions:Faculty of Public Health > Department of Public Health
ID Code:4019
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:16 Jan 2010 12:19
Last Modified:16 Jan 2010 12:19

Repository Staff Only: item control page