Studi Evaluatif pada Kemitraan Bidan dengan Dukun oleh Bidan Pembina Wilayah sesudah Pelaksanaan Jaminan Persalinan (Jampersal) di Kota Singkawang Kalimantan Barat

UNSPECIFIED (2012) Studi Evaluatif pada Kemitraan Bidan dengan Dukun oleh Bidan Pembina Wilayah sesudah Pelaksanaan Jaminan Persalinan (Jampersal) di Kota Singkawang Kalimantan Barat. Masters thesis, UNIVERSITAS DIPONEGORO.

[img]
Preview
PDF (Word to PDF conversion (via antiword) conversion from application/msword to application/pdf)
11Kb

Abstract

Universitas Diponegoro Program Pascasarjana Program Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Konsentrasi Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Minat Manajemen Kesehatan Ibu dan Anak 2012 ABSTRAK Susanti Studi Evaluatif pada Kemitraan Bidan dengan Dukun oleh Bidan Pembina Wilayah sesudah Pelaksanaan Jaminan Persalinan (Jampersal) di Kota Singkawang Kalimantan Barat xviii + 196 halaman + 9 tabel + 5 gambar + 28 lampiran Kemitraan bidan dukun dan jampersal perlu dilakukan untuk menurunkan AKI dan AKB. Di Kota Singkawang, pada tahun 2011 masih ditemukan dukun belum bermitra dengan bidan. Oleh karena itu perlu dilakukan evaluasi pelaksanaan kemitraan bidan dengan dukun oleh bidan pembina wilayah sesudah pelaksanaan jampersal di Kota Singkawang. Desain penelitian ini cross sectional dengan pendekatan kualitatif. Populasi penelitian bidan pembina wilayah di Kota Singkawang. Subjek penelitian bidan yang dipilih dari kelurahan dengan cakupan kemitraan tinggi dan rendah. Data dikumpulkan dengan teknik wawancara mendalam. Pengolahan dan analisis data menggunakan analisis isi. Hasil penelitian menunjukkan sesudah pelaksanaan jampersal masih terdapat 28,9% dukun belum bermitra. Cakupan K1, K4 dan persalinan tenaga kesehatan belum mencapai target dan cenderung menurun, belum ada kebijakan yang mendukung pelaksanaan kemitraan bidan dukun. Hal tersebut dilatarbelakangi oleh : 1) Tenaga pelaksana belum mengetahui program sebagai sebuah kerjasama saling menguntungkan dan tidak mengetahui prinsip kemitraan; 2) Alokasi dana belum memadai sehingga program belum dilaksanakan sesuai pedoman, seperti sosialisasi, pembekalan dan magang dukun; 3) Sarana program belum disediakan; 4) Perencanaan program belum dilakukan sesuai pedoman; 5) Sosialisasi kepada tenaga pelaksana, lintas sektor belum dilakukan dan sosialisasi ke dukun belum dijelaskan tentang alih peran dukun dalam kemitraan; 6) Pembekalan dan magang dukun belum dilakukan sesuai pedoman; 7) Monitoring evaluasi belum dilakukan sesuai pedoman. Disarankan untuk advokasi dan sosialisasi kepada pengambil kebijakan diikuti penyusunan MoU pelaksanaan kemitraan dan sosialisasi kepada sektor terkait. Penjelasan tentang peran dukun dalam kemitraan, penyediaan media informasi untuk dukun, pelaksanaan kegiatan dan monitoring evaluasi sesuai pedoman agar dapat dilaksanakan. Kata Kunci : Evaluasi Program, Kemitraan Bidan Dukun, Jampersal. Pustaka : 52 (1992-2012) Diponegoro University Postgraduate Program Master’s Program in Public Health Majoring in Health Policy Administration Sub Majoring in Maternal and Child Health Management 2012 ABSTRACT Susanti Evaluation Study on Midwife-Traditional Birth Attendant Partnership Program by Supervisor Midwives after the Implementation of Delivery-Assurance Program in Singkawang City, Kalimantan Barat xviii + 196 pages + 9 tables + 5 figures + 28 enclosures Collaboration between midwife and traditional delivery assistant (dukun bayi) and delivery assurance (Jampersal) was needed to decrease maternal mortality rate (AKI) and infant mortality rate (AKB). In Singkawang municipality, in 2011, there was still no collaboration between dukun bayi and midwives. Therefore, evaluation of the implementation of collaboration between midwives and dukun bayi by area supervisor midwives after jampersal implementation in Singkawang municipality was needed. This was a qualitative study with cross sectional approach. Study population was area supervisor midwives in Singkawang municipality. Study subjects were midwives selected from villages with high and low collaboration coverage. Data were collected through in-depth interview technique. Content analysis was applied in the management and analysis of the data. Results of the study showed that after jampersal implementation there was still 28.9% of dukun bayi did not conduct collaboration. Coverage of K1, K4, and delivery assisted by health workers had not reached the target, and it tended to decrease. No policies supported the implementation of midwives and dukun bayi collaboration. The background of this condition was: 1) program executors did not know that the program was mutualism collaboration, and they did not know collaboration principles; 2) budget allocation was still inadequate, therefore the program was not implemented according to the guideline such as socialization, capacitation and internship of dukun; 3) program facilities was not provided; 4) program planning was not done according to the guideline; 5) socialization to the executing workers, cross sectors were done, and dukun bayi was not explained regarding their role change in the collaboration; 6) capacitation and internship of the dukun was not done according to the guideline; 7) evaluation monitoring was not done according to the guideline. It was suggested to advocate and to do socialization to decision makers, and to form MoU for collaboration and socialization implementation to the related sectors; to explain the role of dukun bayi in the collaboration; to provide information media for dukun bayi; and to do activities and evaluation monitoring according to the guideline. Key words : program evaluation, midwives-dukun bayi collaboration, jampersal Bibliography : 52 (1992-2012)

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:Q Science > Q Science (General)
ID Code:39854
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:15 Aug 2013 12:35
Last Modified:15 Aug 2013 12:35

Repository Staff Only: item control page