Pengaruh Tingkat Spiritualitas terhadap Tingkat Depresi pada Lansia di Kelurahan Padangsari

Abstract

Spiritualitas adalah bagian dari kualitas hidup yang berada dalam domain kapasitas diri. Spiritualitas memegang peranan penting dalam meningkatkan efektivitas pengobatan depresi. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk membuktikan pengaruh spiritualitas terhadap penanganan depresi. Namun sebagian besar penelitian tersebut dilakukan di negara-negara Barat yang memiliki kultur dan heterogenitas serta religiousitas yang berbeda dengan Indonesia. Penelitian tentang spiritualitas dan efeknya terhadap depresi pada lansia belum pernah dilakukan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat spiritualitas dan tingkat depresi serta menganalisa pengaruh tingkat depresi terhadap timbulnya depresi pada lansia. Metode yang dipakai adalah observasi dan structured interview. Penelitian ini melibatkan 88 lansia di Kelurahan Padangsari Kota Semarang. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner Daily Spiritual Experience Scale dan Geriatric Depression Scale. Hasil Penelitian menunjukkan tingkat spiritualitas 65,9% lansia (58 orang) tinggi dan 31,4% lansia (30 orang) sedang dan tidak ada yang tingkat spiritualitas rendah. Tingkat depresi pada lansia cukup bervariasi yaitu 40,9% (36 orang) lansia tidak mengalami depresi, 40,9% (36 orang) lansia mengalami depresi ringan dan 18,2% (16 orang) lansia mengalami depresi sedang. Hasil uji statistik Chi Square menunjukkan bahwa tingkat spiritualitas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap timbulnya depresi dengan p value 0.000 dan α 0.005. Hasil uji crosstab juga menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat spiritualitas maka semakin sedikit kemungkinan terjadinya depresi sedang (2,3%). Hasil pnelitian ini dapat dijadikan acuan bagi lansia untuk senantiasa meningkatkan spiritualitas pribadi guna mencegah terjadinya depresi yang sangat rentan terjadi pada lansia.