Strategi Koping Pada Remaja Berkebutuhan Khusus di Kota Semarang

Abstract

Remaja berkebutuhan khusus sebagaimana remaja pada umumnya memiliki tugas perkembangan yang harus dipenuhi. Salah satu tugas perkembangan remaja yang menjadi sulit untuk dipenuhi pada remaja berkebutuhan khusus adalah mempersiapkan karir dan masa depan. Permasalahan ini menjadi stressor tersendiri untuk remaja berkebutuhan khusus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengatahui gambaran strategi koping pada remaja berkebutuhan khusus. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif metode deskriptif survey, menggunakan teknik total sampling dengan jumlah responden 49 siswa yang berusia 12-22 tahun di SLB Negeri Semarang, SLB YPAC Semarang, dan SLB Widya Bhakti Semarang. Pengambilan data penelitian ini menggunakan kuesioner Coping Schema Inventory-Revised yang diisi oleh responden. Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata strategi koping tertinggi yang digunakan oleh remaja berkebutuhan khusus di kota Semarang adalah koping keagamaan (mean=37.39). Sedangkan rata-rata penggunaan koping terendah adalah koping memaknai (mean=15.18). Kesimpulan penelitian ini bahwa koping yang paling sering digunakan mulai dengan nilai rata-rata tertinggi adalah keagamaan, emosi pasif, penerimaan, situasional, restrukturisasi diri, emosi aktif, pengurangan ketegangan, dukungan sosial, dan memaknai. Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian ini yang menyatakan bahwa koping adaptif pengurangan ketegangan jarang digunakan karena kurangnya paparan informasi maka perlu adanya pengajaran dari perawat komunitas mengenai teknik-teknik mengurangi ketegangan kepada remaja berkebutuhan khusus.