Kandungan Logam Berat Pada Air, Sedimen dan Ikan Nila (Oreochromis niloticus Linn) di Karamba Danau Rawapening

Anny, Miftakhul Hidayah (2013) Kandungan Logam Berat Pada Air, Sedimen dan Ikan Nila (Oreochromis niloticus Linn) di Karamba Danau Rawapening. Masters thesis, Program Magister Ilmu Lingkungan Undip.

[img]
Preview
PDF
30Kb
[img]
Preview
PDF
59Kb
[img]
Preview
PDF
27Kb

Abstract

ABSTRAK Danau Rawapening telah mengalami penurunan kualitas air berkaitan dengan adanya kegiatan di luar dan di dalam danau yang berpotensi menimbulkan pencemaran. Kegiatan di luar danau yang berpotensi membawa polutan ke danau adalah erosi dari DAS, sisa-sisa pestisida dan pupuk dari lahan pertanian, peternakan dan limbah dari pemukiman di sekitarnya, sementara dari dalam danau adalah kegiatan perikanan dan pariwisata. Salah satu pencemaran perairan disebabkan oleh logam berat. Kualitas perairan danau sangat berperan penting dalam usaha kegiatan perikanan dan hasil produksinya yang aman untuk dikonsumsi oleh manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan logam berat (Pb, Cd, Cr dan Cu) pada air, sedimen dan ikan nila (Oreochromis niloticus Linn.) dan mengkaji hubungan diantara variabel-variabel tersebut. Pengambilan sampel air, sedimen dan ikan pada empat stasiun yang ditentukan secara purposive random sampling, dilakukan pada bulan Juli 2012. Penentuan kandungan logam berat air dan sedimen dilakukan dengan metode uji destruksi refluk SM.3111B. Penentuan kandungan logam berat pada ikan nila menggunakan metode uji AOAC 999.11.2000 untuk logam Pb, Cd dan Cu. Sedangkan untuk logam Cr menggunakan metode uji SSA. Kandungan logam berat pada air, sedimen dan ikan nila dibandingkan dengan standar baku mutu kualitas air, sedimen dan cemaran logam dalam bahan pangan. Hasil penelitian menunjukkan kandungan logam berat Pb, Cd, Cr dan Cu pada perairan masih berada di bawah nilai baku mutu Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001. Kandungan logam berat Pb, Cd, Cr dan Cu pada sedimen masih di bawah nilai baku mutu menurut ANZECC sedangkan menurut standar dari negara Kanada dan Belanda kandungan logam berat Cu (29,6-43,06 mg/kg) pada sedimen telah berada di atas nilai baku mutu (18,7-35 mg/kg). Kandungan logam berat Pb, Cd pada ikan nila (Orechromis niloticus Linn.) masih berada di bawah nilai baku mutu batas cemaran logam dalam pangan sesuai SNI 7387 : 2009. Menurut standar mutu pangan negara Uni Eropa Tahun 2002 kandungan logam berat Cr juga masih berada di bawah nilai baku mutu, sedangkan kandungan logam berat Cu (0,73-0,86 mg/kg) telah di atas nilai baku mutu (0,1 mg/kg). Nilai BCF logam berat pada ikan nila (Oreochromis niloticus Linn) tertinggi pada logam berat Cu yaitu 146-172 sedangkan terendah pada logam Cd yaitu 1,25-2. Berdasarkan kategori nilai BCF logam berat Cu termasuk dalam kategori akumulasi sedang sedangkan logam Pb, Cd dan Cr dalam kategori akumulasi rendah. Dari hasil penelitian dapat disarankan antara lain : batas konsumsi harian maksimum ikan nila adalah 1,4 kg/hari; memberikan labeling pada kemasan ikan nila hasil budidaya di karamba Danau Rawapening dan menerapkan sistem pertanian ramah lingkungan di daerah sekitar Danau Rawapening untuk mengurangi konsentrasi logam berat yang masuk ke perairan. Keyword : logam berat, air, sedimen, ikan nila

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:Q Science > QL Zoology
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Environmental Science
ID Code:39275
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:10 May 2013 12:33
Last Modified:10 May 2013 12:33

Repository Staff Only: item control page