PENGETAHUAN, SIKAP DAN PRAKTIK IBU YANG KURANG BAIK SEBAGAI FAKTOR RISIKO KEJADIAN DIARE AKUT PADA BADUTA (Studi Kasus Di Puskesmas Gubug I Kabupaten Grobogan)

Abstract

Diare adalah penyebab nomor dua kematian baduta di seluruh dunia, yaitu sebesar 16% terutama di negara sedang berkembang seperti Indonesia. Di Indonesia diare merupakan pembunuh baduta nomor dua setelah ISPA di Indonesia. Kejadian diare akut terjadi karena kepemilikan sarana air bersih, kebersihan lingkungan dan perilaku hidup yang tidak bersih dan sehat. Hal itu berkaitan dengan karakteristik, sikap, perilaku dan kurangnya pengetahuan ibu baduta tentang pencegahan diare. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengetahuan, sikap dan praktik ibu sebagai faktor risiko kejadian diare akut pada baduta. Penelitian ini adalah penelitian analitik observasional dengan metode case control study. Populasi adalah Ibu yang mempunyai anak baduta menderita diare akut yang berobat dan bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Gubug I dengan sampel 134 orang (67 kasus dan 67 kontrol). Pengumpulan data dengan wawancara terstuktur dan observasi. Selanjutnya dianalisis dengan chi square dan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik cuci tangan dengan sabun (OR = 3,161; confidence interval = 1,534 – 6,513) terbukti sebagai faktor risiko kejadian diare akut pada baduta. Sedangkan pengetahuan cuci tangan dengan sabun, pengetahuan sanitasi makanan dan minuman, sikap cuci tangan dengan sabun, sikap sanitasi makanan dan minuman, serta praktik sanitasi makanan dan minuman tidak terbukti sebagai faktor risiko kejadian diare akut pada baduta. Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan untuk membiasakan mencuci tangan dengan sabun dan meningkatkan kesadaran masyarakat agar berpola hidup bersih dan sehat. Kata kunci : Pengetahuan, Sikap, Praktik, Diare, Baduta