PENGUATAN KINERJA USAHA TANI KENTANG MELALUI PEMBERDAYAAN DI KABUPATEN BANJARNEGARA

NUGRAHA, Aditya Kusuma (2011) PENGUATAN KINERJA USAHA TANI KENTANG MELALUI PEMBERDAYAAN DI KABUPATEN BANJARNEGARA. Masters thesis, Program Pascasarjana Undip.

[img]Microsoft Word
Restricted to Repository staff only

130Kb

Abstract

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini, antara lain : (1) Mengidentifikasi tingkat efisiensi produksi usahatani kentang di Kabupaten Banjarnegara; (2) Menganalisis kinerja usahatani petani kentang; (3) Memformulasikan strategi pemberdayaan dan upaya yang harus dilakukan oleh stakeholders bekerjasama dengan masyarakat petani untuk menjadikan lebih mandiri dalam usahanya. Jumlah sampel petani sebanyak 106 responden dan 14 sampel keypersons. Hasil penelitian menunjukkan 7 variabel berpengaruh signifikan terhadap fungsi produksi usahatani kentang di Kabupaten Banjarnegara. Input tersebut, bila dilihat dari koefisien elastisitasnya bersifat inelastis. Nilai RTS adalah 2,39 yang berarti kondisi hasil yang meningkat (IRS). Rata-rata efisiensi teknik usahatani sebesar 0,9995 yang berarti kentang sudah hampir mencapai taraf efisien. Rata-rata efisiensi harga sebesar 1,116, dan besarnya efisiensi ekonomis sebesar 1,115. Hal ini mengindikasikan bahwa secara umum perlu ada penambahan penggunaan input agar dapat tercapai usahatani yang efisien. Penghitungan analisis pendapatan dan biaya usahatani diketahui bahwa total penerimaan sebesar Rp.11.287.676,04 dengan total biaya sebesar Rp 7.462.028,40. Nilai R/C ratio adalah 1,52. Analisis kinerja menunjukkan : (1) Kinerja subsistem pengadaan dan distribusi input secara umum adalah baik. Namun masih terdapat kendala pada ketepatan varietas benih, ketepatan harga dan ketepatan waktu dalam penyediaan pupuk; (2) Subsistem produksi/budidaya menunjukkan bahwa sebagian besar petani responden masih sangat sederhana, baik dalam hal pengolahan tanah, pemupukan dan pemberantasan hama/penyakitnya. Belum berdayanya mereka dalam mengakses teknologi yang lebih baik dan pengetahuan yang masih terbatas; (3) Subsistem penanganan pasca panen menunjukkan bahwa masih sederhana dan dijual dalam bentuk kiloan baik kepada pedagang maupun industri pengolahan kentang. Akan tetapi hasil olahan kentang telah mampu dikirim hingga luar Jawa Tengah; (4) Subsistem pemasaran menunjukkan kinerja yang baik yaitu dengan proporsi rantai pedagang pengumpul kecil (78,37%), pedagang pengumpul sedang (19,23%) atau konsumen langsung (2,4%). Harga jual kentang ditentukan oleh kualitas kentang dan waktu penjualan dimana saat musim panen umumnya lebih rendah. Wilayah pemasaran kentang petani responden meliputi 1 desa, sebanyak 91,3%, lain desa satu kecamatan, 7,2 % dan lain kecamatan 1,5%. Dua prioritas yang perlu dilaksanakan dalam strategi penguatan kinerja usahatani di Kabupaten Banjarnegara berdasarkan hasil AHP adalah (1) Pemberian subsidi input produksi oleh pemerintah sesuai kebutuhan petani; (2) Penyediaan Saprotan (Sarana Produksi Tani) tepat waktu, jumlah dan mutu. Penyediaan dan distribusi input khususnya pupuk bersubsidi dan benih masih menjadi kendala bagi peningkatan kinerja produksi kentang. Kata Kunci : Usahatani, kinerja, pemberdayaan, kentang, Kabupaten Banjarnegara.

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Economics and Development Studies
ID Code:38979
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:16 Apr 2013 14:17
Last Modified:16 Apr 2013 14:20

Repository Staff Only: item control page