KAJIAN DESKRIPTIF KEJADIAN LEPTOSPIROSIS DENGAN PENDEKATAN SIG (SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS) DI KOTA SEMARANG TAHUN 2011 (2012 - Skripsi)

IRIANTO, REDI YUDHA (2012) KAJIAN DESKRIPTIF KEJADIAN LEPTOSPIROSIS DENGAN PENDEKATAN SIG (SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS) DI KOTA SEMARANG TAHUN 2011 (2012 - Skripsi). Undergraduate thesis, Diponegoro University.

[img]
Preview
PDF - Published Version
12Kb

Abstract

Leptospirosis adalah salah satu the emerging infectious diseases yang disebabkan oleh infeksi bakteri patogen yang disebut Leptospira dan ditularkan dari hewan kepada manusia (zoonosis). penyakit ini merupakan masalah kesehatan masyarakat di dunia, khususnya negara-negara yang beriklim tropis dan subtropis dengan curah hujan tinggi. Kota semarang merupakan salah satu daerah yang banyak kasus leptospirosis di Indonesia. Tujuan peneliatian ini adalah melakukan deskripsi distribusi kejadian leptospirosis (berdasarkan orang, tempat dan waktu) di Kota Semarang dengan memanfaatkan Sistem Informasi Geografis. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif observasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 55 penderita leptospirosis di Kota Semarang tahun 2011 yang dicatat dan telah di PE (Penyelidikan Epidemiologi) oleh Dinas Kesehatan Kota Semarang. Sumber data primer berupa titik koordinat rumah penderita serta data check list (selokan/got dan genangan air) dan data sekunder berupa data kejadian penyakit leptospirosis hasil PE tahun 2011, data geografis Kota Semarang, data Indeks curah hujan. Data-data dianalisis melalui analisis deskriptif dan analisis pemetaan (spasial). Hasil penelitian berdasarkan orang menggambarkan bahwa penyakit leptospirosis ditemukan pada umur 15-49 dan 50 tahun lebih (45,1%, 52,94%), paling banyak ditemukan pada buruh (19,6%) khususnya buruh bangunan. Penyakit leptospirosis sejalan dengan tingginya curah hujan Kota Semarang tahun 2011 terjadi pada bulan Januari dan menurun hingga bulan Agustus. Kasus ditemukan paling banyak di Kecamatan Genuk yang termasuk daerah rawan banjir. Berdasarkan letak geografis dan lingkungan penderita sebanyak 29,4% berada di daerah dengan riwayat rob/banjir, 25,5% penderita cenderung mengikuti alur sungai, 13,7% berdekatan dengan genangan air dan 84,3% ditemukan memiliki/ berdekatan dengan selokan/got. Perlu kerjasama lintas sektoral untuk perbaikan drainase dengan faktor resiko tinggi seperti di Genuk. Bagi masyarakat untuk melakukan kerja bakti. Bagi peneliti lain agar mengembangkan SIG dengan variabel lain.

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Divisions:Faculty of Public Health > Department of Public Health
ID Code:38707
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:01 Mar 2013 14:44
Last Modified:01 Mar 2013 14:44

Repository Staff Only: item control page