KEPADATAN Aedes spp BERDASARKAN KETINGGIAN TEMPAT DI KABUPATEN WONOSOBO

Abstract

Kabupaten Wonosobo merupakan kabupaten dengan ketinggian 275 – 2.250 meter di atas permukaan laut (m dpl). Setiap tahunnya dilaporkan adanya kasus DBD di kabupaten tersebut. Di Indonesia, vektor utama dari penyakit DBD adalah nyamuk Aedes spp, khususnya Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Kedua nyamuk ini banyak ditemukan pada ketinggian 0-1.000 m dpl dan ketinggian di atas 1.000 m dpl merupakan batas penyebarannya. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kepadatan Aedes spp berdasarkan ketinggian tempat di Kabupaten Wonosobo. Desain penelitian ini menggunakan desain studi analitik dengan metode Spot Survey dan termasuk dalam penelitian Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua stadium pra dewasa Aedes spp. yang ada pada ketinggian 500-1.000 m dpl dan > 1000 m dpl di Kabupaten Wonosobo. Hasil penelitian ini menunjukan tidak terdapat perbedaan kepadatan yang signifikan berdasarkan House Index (HI), Container Index (CI), dan Breteau Index (BI). Density Figurenya (DF) pada ketinggian 500-1000 m dpl dan >1000 m dpl memiliki tingkat kepadatan sedang. Sedangkan dari hasil Ovitrap Index (OI) menunjukan adanya perbedaan kepadatan yang signifikan antara ketinggian 500-1.000 m dpl dengan >1.000 m dpl. OI merupakan angka yang dapat menggambarkan kepadatan populasi secara lebih tepat. Berdasarkan hasil rearing menunjukan 64,86% merupakan Ae. albopictus, dan 35,14% lainnya adalah Ae. aegypti. Disimpulkan bahwa Ae. albopictus lebih mendominasi kompetisi antar spesies Aedes spp di Kabupaten Wonosobo. Kata Kunci: Kepadatan, Aedes spp, Ketinggian tempat, Wonosobo