HUBUNGAN KEAKTIFAN PEBGAWAS MENELAN OBAT (PMO) DENGAN TINGKAT KEPATUHAN PENDERITA TB-PARU DALAM MENYELESAIKAN PENGOBATAN DI PUSKESMAS KALIJAGA KOTA CIREBON

Abstract

Di Indonesia Tuberkulosis penyebab kematiaan ketiga setelah penyakit kardiovaskuler dan penyakit saluran pernapasan. Pengobatan pada tuberkulosis memakai paduan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) jangka pendek dengan pengawasan langsung oleh Pengawas Menelan Obat (PMO). PMO berkewajiban menyampaikan pentingngnya kesehatan atau kepatuhan dalam minum obat serta memberikan informasi obat bagi pasien TB. Informasi obat yang kurang jelas, tidak tepat dan tidak dapat dimengerti oleh pasien dapat menyebabkan ketidakpatuhan pasien sehingga menyebabkan kegagalan dalam upaya penyembuhan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat kesakitan. Pengawas Menelan Obat dengan tingkat kepatuhan penderita TB Paru dalam menyelesaikan pengobatan. Metode penelitian ini adalah Observasional dengan pendekatan Croos Sectional. Sampel sejumlah 64 penderita TB Paru Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesionar dan dianalisis dengan uji Chi Square. Hasil penelitian menujukkan bahwa ketidak patuhan pendeitaterhadap pengobatan TB Paru sebesar 71,9%. Berdasarkan analisis statistikketidak patuhan penderita TB paru dalam menyelesaikan pengobatan berhubungan dengan ketidak keaktifan dari PMO (p=0,009, CC= 0,312). Disarankan pada pemegang program TB Paru untuk terus mendorong PMO agar aktif serta diharapkan penunjukan PMO lebih ditunjukan dari kalangan anggota keluarga penderita sendiri. Kata Kunci: TB paru, Keaktifan PMO, Kepatuhan Penderita