FAKTOR-FAKTOR YANG BERKAITAN DENGAN TINGKAT KECACATAN KUSTA DI KABUPATEN BREBES TAHUN 2005.THE FACTORS ARE RELATED TO THE LEVEL OF LEPROSY DEFECT IN REGENCY OF BREBES ON 2005

TAUCHID, IMAM (2006) FAKTOR-FAKTOR YANG BERKAITAN DENGAN TINGKAT KECACATAN KUSTA DI KABUPATEN BREBES TAHUN 2005.THE FACTORS ARE RELATED TO THE LEVEL OF LEPROSY DEFECT IN REGENCY OF BREBES ON 2005. Undergraduate thesis, Diponegoro University.

[img]PDF - Published Version

Abstract

Penyakit kusta merupakan penyakit menular yang dapat menimbulkan masalah medis berupa kecacatan fisik yang permanen, sosial dan ekonomi. Sehingga diperlukan penanganan secara terpadu den menyeluruh dalam hal pemberantasan, rehabilitasi medis dan sosial. Pada WHO (2003) Indonesia menempati ranking ke tiga jumlah penderita kusta terbanyak setelah India dan Brasil. Menurut Depkes RI ( Desember 2003 ) diIndonesia terdapat 18 Propinsi dengan angka prevalensi lebih dari 1 per 10.000 penduduk. Di Jawa Tengah ( Desember 2004 ) jumlah kasus 1971 dengan prevalensi 0,61/10.000 penduduk, jumlah kasus baru 1805,82% tipe MB, proporsi cacat tingkat II sebesar 9,9% dan proporsi kusta anak sebesar 12%. Kabupaten Brebes pada tahun 2005, dari 17 Kecamatan yang ada terdapat 364 kasus kusta. Angka prevalensi sebesar 2,11/10.000 peduduk, penderita baru 306, 87,3% tipe MB, proporsi cacat tingkatII sebesar 9.1% dan proporsikusta pada anak sebesar 8.27%. Berdasarkan hal tersebut maka dirasakan perlunya penelitian untuk mengetahui gambaran epidemologi kusta dan faktor yang berhubungan dengan kecacatan yang meliputi umur, jenis kelamin, status perkawinan, pendidikan, pekerjaan, tipe penderita, reaksi kusta dan lama sakit. Desain dalm penelitian yang dipergunakan adalah serial kasus, dengan sampel penelitian adalah total populasi penderita kusta baru pada tahun 2005 sebanyak 306 kasus. Analisis yang digunakan adalah analisis univarat da bivariat dengan mempergunakan uji statistik Chi-Square. Hasil penelitian didapatkan adanya hubungan bermakna secara statistik dengan kejadian cacat kusta adalah reaksi kusta dan lama sakit. Sedangkan variabel yang tidak memiliki hubungan bermakna secara statistik meliputi umur, jenis kelamin, status perkawinan, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan dan tipe kusta. Saran bagi Dinas Kesehatan dan Puskesmas adalah meningkatkan kegiatan penemuan dan pengobatan penderita untuk menjaring kemungkinan adanyabacklog case sehingga penderita dapat ditemukan secara dini. Bagi masyarakat, perlu adanya dukungan dan partisipasi masyarakat untuk segera melaporkan bila ditemui adanya orang yang memiliki tanda kusta ke puskesmas. Kata Kunci: Kecacatan, Kusta.Defect, leprosy

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Divisions:Faculty of Public Health > Department of Public Health
ID Code:38190
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:01 Feb 2013 10:01
Last Modified:01 Feb 2013 10:01

Repository Staff Only: item control page