Identifikasi Keberadaan Rhodamin B pada Terasi di Kabupaten Rembang

Abstract

Rembang merupakan salah satu dareha penghasil terasi yang terkenal. Pewarna sering ditambahkan pada terasi untuk memperbaiki dan memberi warna terasi agar lebih menarik. Rhodamin B dilarang digunakan sebagai pewarna makanan karena berbahaya bagi kesehatan. Rhodamin B bersifat toksik dan karsinogenik sehingga dinyatakan berbahaya digunakan dalam makanan. Penelitian ini bertujuab untuk mengidentifikasi keberadaan rhodamin B pada terasi bermerek dan tidak bermerek di Kabupaten Rembang. Penelitian bersifat deskriptif menggunakanmetode survei dengan pendekatan cross sectional. Lokasi pengambilan sampel di beberapa pasar meliputi Pasar Rembang, Pasar Sulang, dan Pasar Lasem; beberapa kios terasi di Bonang, dan beberapa industri rumah tangga di Desa Tireman, Pasarbanggi dan Tritunggal. Sampel diambil secara purposif dengan jumlah total 20 sampel terdiri dari 10 terasi bermerek dan 10 terasi tidak bermerek. Metode pemeriksaan rhodamin B secara kualitatif menggunakan kromatografi lapis tipis. Hasil penelitian diperoleh 5 sampel (50%) terasi bermerek dan 5 sampel (50%) tidak bermerek positif mengandung rhodamin B. Kemasan terasi bermerek yang positif dan negatif rhodamin B hampir sama, yaitu kemasan satu lapis (plastik bening) atau beberapa lapis. Kemasan terasi tidak bermerek semua sama, menggunakan daun pisang kering. Perlu adanya sosialisasi kepada produsen dan masyarakat tentang bahaya dan pelarangan rhodamin B untuk makanan. Disarankan kepada produsen agar mengganti rhodamin B dengan pewarna yang diizinkan dalam makanan. Perlu adanya pengawasan dan tindakan hukum yang tegas dari instansi yang berwenang agar tidak terjadi penyalahgunaan rhodamin B. Kata Kunci: rhodamin B, terasi, bermerek, tidak bermerek, Rembang