BEBERAPA FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA BALITA DI PUSKESMAS WELAHAN I KABUPATEN JEPARA

Abstract

Pneumonia merupakan masalah kesehatan yang sangat sering terjadi baik di negara maju maupun negara berkembang. Kematian akibat pneumonia di Indonesia sampai dengan akhir tahun 2000 sebanyak 5 kasus di antara 1000 bayi atau balita. Puskesmas Welahan I merupakan salah satu pusat pelayanan kesehatan masyarakat dengan kasus pneumonia yang cukup tinggi yaitu 404 kasus per tahun. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara faktor status gizi, status imunisasi, status pemberian ASI, suplementasi vitamin A, riwayat BBLR, kepadatan hunian, dan ketersediaan ventilasi dengan kejadian pneumonia balita di Puskesmas Welahan I. Jenis penelitian ini adalah penelitian survey dengan pendekatan case control. Sampel penelitian ini adalah semua anak balita umur 12 bulan sampai 60 bulan yang menderita pneumonia dan berobat di puskesmas Welahan I sebanyak 75 orang sebagai kasus, sedangkan kontrol adalah anak yang tidak sakit pneumonia sebanyak 75 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan bermakna antara faktor status gizi (OR=8,381; p=0,0001), suplementasi vitamin A (OR=15,167; p=0,0001), kepadatan hunian (OR=11,254; p=0,0001) dan ketersediaan ventilasi (OR=18,241; p=0,0001) dengan kejadian pneumonuia balita di Puskesmas Welahan I. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa anak dengan status gizi kurang, suplementasi vitamin A tidak lengkap, tinggal di hunian padat, dan hunian tanpa ventilasi yang memenuhi syarat lebih rentan untuk terkena pneumonia. Kata Kunci: pnemonia,balita,status gizi,kepadatan hunian