FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PEDA USIA LANJUT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGEMPLAK II KABUPATEN SLEMAN

Abstract

Hipertensi adalah tekanan darah tinggi dengan tekanan sistolik lebih besar atau sama dengan 140 mmHg dan tekanan diastolik lebih besar atau sama dengan 90 mmHg. Kenaikan prevalensi hipertensi sejalan dengan bertambahnya usia terutama pada usia lanjut. Prevalensi hipertensi di Indonesia cukup tinggi, yaitu 6%-15%. Di Puskesmas Ngemplak II tahun 2005, hipertensi menempati urutan kedua dari sepuluh besar penyakit, dan sebanyak 51% penderita adalah masyarakat yang berusia 60 tahun keatas. Tujuan penelitian ini adalah untuk memeperoleh gambaran faktor-faktor yamg berhubungan dengan kejadian hipertensi dan mengetahui besar risiko dari faktor-faktor tersebut. Jenis penelitian ini adalah penelitian survei, dengan pendekatan Cross Sectional . Populasi dalam penelitian ini adalah kelompok usia lanjut (60-69 tahun)baik laki-laki maupun perempuan yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Ngemplak II dan aktif mengikuti posyandu lansia, dengan jumlah 240 orang. Jumlah sampel minimal adalah 69 orang. Untuk menguji hubungan digunakan analisis menggunakan program SPSS 11,5 For Windows dengan uji Chi Square, dengan nilai kepercayaan 95% dan nilai kemaknaan 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara jenis kelamin dengan kejadian hipertensi (p=0,338), ada hubungan yang bermakna antara riwayat keturunan (p=0,035), indeks masa tubuh (p=0,032), asupan natrium (p=0,000), dan asupan lemak (p=0,034)dengan kejadian hipertensi. Disarankan kepada Puskesmas agar dapat meningkatkan pelayanan yang menyeluruh pada klien hipertensi yang sedang kontrol di Puskesmas maupun yang kontrol ke posyandu lansia dengan upaya promotif, preventif, dan kurataif. Masyrakat dihimbau agar selalu memonitor tekanan darahnya secara rutin serta membetasi konsumsi lemak dan natrium. Kata Kunci: hipertensi, usia lanjut