PENGARUH PEMAKAIAN ULANG DIALIZER TERHADAP KADAR UREUM KREATININ PADA GAGAL GINJAL TERMINAL DENGANHEMODIALISISDI RUMAH SAKIT UMUM TIDAR MAGELANG

Abstract

Seperti diketahui faal ginjal dapat dibagi menjadi faal ekskresi dan faal endokrin. Pada pederita gagal ginjal terminat kedua golongan ini memburuk walaupun tidak proposional. Tetapi penganti yang ideal adalah yang dapat menggantikan fungsi ginjal atau kedua faal ini. Translantasi ginjal yang akan berhasil dapat menggantikan keseluruhan faal ginjal yang sakit, sedangkan dialysis menggantikan sebagian faal ekskresi. Pada gagal terminal, hemodialisis dilakukan dengan mengalirkan darah kedalam suatu tabung ginjal ( dializer ) yang terdiri dua kompartemen yang terpisah. Darah pasien dipompa dan dialirkan ke-kompartemen darah yang dibatasi oleh membrane semipermeabel buatan (artificial) dengan kompartemen dial;sat. Pada saat ini pemakaian dializer adalah untuk menekanulang banyak dilakukan di senter dialvsis. Salah satu alasan dilakukan pakai ualang dializer adalah untuk menekan beaya tindak hemodialisis. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan menggunakan penukuran pretest dan post-test pada pemakaian dializer baru dan pemakaian ulang dializer ke-IV. Penelitian ini dilakuakan di Unit Hemodialisa Rumah Sakit Umum Daerah Tidar Magelang. Besar sample pada penelitian ini adalah 16 arang. Hasil Analisa Statistik menunjukan bahwa ada pebedaan selisih yang bermakana antara pemakaian dializer baru dengan dializer pakai ulang ke-IV terhadap penurunan kadar ureum dan kreatinin. Pemakaian ulang dializer ke-IV dapat memberikan kadar ureum dan kreatinin yang tidak berbeda dari pemakaian dializer baru, akan tetapi perlu diperhatikan pentingnya teknik pakai ulang dilaksanakan sesuai prosedur, sehingga per formance dializer dapat dipertahankan secara optimal. Kata Kunci: Gagal Ginjal Terminal, Hemodialisis, Pemakaian Ulang Dialyzer