FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN MALARIA DI DESA SUNGAI PANCANG KECAMATAN SEBATIK KABUPATEN NUNUKAN KALIMANTAN TIMUR

Abstract

Di Indonesia setiap tahunnya ditemukan lebih enam juta penderita malaria dengan 700 kematian. Desa Sungai Pancang merupakan daerah endemis malaria dari tahun 2003-2005 terjadi peningkatan kasus Annual Malaria Incidence (2003=33,7 o/oo, 2004=34,8 o/oo dan 2005=39,1 o/oo), penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian malaria. Jenis penelitian ini adalah observational study dengan rancangan penelaitian case control. Jumlah sample sebanyak 106 orang responden, terdiri dari 53 responden positif malaria sebagai kelompok kasus dan 53 responden negatif malaria sebagai kelompok kontrol data diuji dengan menggunakan uji chi square. Hasil analisis menunjukkan bahwa semua variabel penelitian mempunyai hubungan yang bermakna dengan kejadian malaria, variabel tersebut antara lain; pengetahuan (p=0,005, OR=3,290, 95%CI=1,422-7,613), pemakaian kelambu (p=0,011, OR=2,794, 95%CI=1,258-6,205), penggunaan obat nyamuk (p=0,003, OR=3,259, 95%CI=1,462-7,263), keluar rumah pada malam hari (p=0,043, OR=2,305, 95%CI=1,020-5,212), menutup pintu dan jendela (p=0,006, OR=3,061, 95%CI=1,362-6,854), dinding rumah (p=0,001, OR=5,818, 95%CI=1,818-10,058), ventilasi rumah (p=0,001, OR=5,506, 95%CI=2,375-12,762), langit-langit rumah (p=0,003, OR=3,478, 95%CI=1,525-9,215). Dari hasil penelitian maka disarankan peningkatan penyuluhan tentang malaria, sedapat mungkin menghindari kegiatan yang berisiko terjadi kontak dengan nyamuk, agar melindungi diri dari dari gigitan nyamuk antara lain; tidur memakai kelambu, menggunakan obat nyamuk, keluar rumah memakai baju yang dapat melindungi badan dari gigitan nyamuk atau memakai repelan, agar diupayakan perbaikan kualitas rumah antara lain; dinding rapat, ventilasi terpasang kasa nyamuk, dan terpasang langit-langit rumah. Kata Kunci: Faktor resiko, malaria, sungai pancang