PERBEDAAN BERBAGAI pH AIR TERHADAP KEHIDUPAN LARVA NYAMUK AEDES AEGYPTI DI LABORATORIUM BALAI BESAR PENELITIAN VEKTOR DAN RESERVOIR PENYAKITA SALATIGA TAHUN 2005

Abstract

Penyakit menular merupakan salah satu masalah utama yang dihadapi masyarakat, demikian juga dengan penyakit demam berdarah dengue (DBD) dimana angka kematiannya tinggi, banyak menyerang pada anak-anak, menimbulkan keresahan masyarakat akibat kematian yang relatif mendadak, nyamuk Aedes Aegypti merupan vektor utama penyakit demam berdarah dengue. Kehidupan larva Aedes Aegypti pada air peridukan bisa bertahan hidup sampai dengan menetas menjadi nyamuk dewasa pada kisaran pH 4,4 sampai dengan pH 9,3. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan berbagai pH air perindukan terhadap perkembangan/kehidupan larva nyamuk Aedes Aegypti. Metode penelitiannya eksperimen semu dan desain yang one-shot case study. Jumlah larva nyamuk Aedes Aegypti masing-masing sampel 20 ekor. Sampel adalah larva nyamuk Aedes Aegypti instar III. Pengulangan dilakukan 5 kali. Selama penelitian suhu ruangan berkisar 220 C - 280 C dan kelembaban udara ruangan berkisar 70%-80%. Hasil perhitungan rata-rata larva nyamuk Aedes Aegypti mulai dari instar III yang hidup dan berkembang menjadi pupa pada pH 4,0=0 ekor (0%), pH 5,0=4,2 ekor(21%). pH 6,0=8,2 ekor(41%),pH 7,0=15,8 ekor(79%), pH 8,0=12,6 ekor (46%) dan pH 9,0=9,2 (46%). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan ada perbedaan yang bermakna berbagai pH air terhadap kehidupan larva nyamuk Aedes Aegypti. Sedangkan pH air yang optimum bagi perkembangan/kehidupan larva nyamuk Aedes Aegypti adalah pH 7,0. Dalam penelitian ini masih terdapat kelemahan-kelemahan sehingga perlu diadakan eksperimen sesungguhnya. Kata Kunci: pH dan larva