Beberapa Faktor yang berhubungan dengan status kelengkapan imunisasi Hepatitis B pada anak (10-23 Bulan) studi kasus Puskesmas Tapus kecamatan Rimbo pengadang provinsi Bengkulu

Abstract

program imunisasi hepatitis B di Bengkulu sudah dilaksanakan sejak april 1997 . Namun kelengkapan imunisasi hepatitis B masih 74,94 % dan pada tahun 2004 sebesar 74,88 %. Angka kelengkapan imunisasi hepatitis B yang paling rendah adalah di Puskesmas Tapus, yaitu 45,5 %. angka ini jauh di bawah rata-rata angka kabupaten Lebong 78,56 %. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan status kelengkapan imunisasi hepatitis B pada anak usia 10-23 bulan di Puskesmas Tapus kabupaten Lebong. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasional dengan pendekatan kasus kontrol dan analisis statistiknya menggunakan chi square. dari seluruh variabel yang diamati yang berhubungan secara statistik p < 0,05 adalah frekuensi ANC dengan OR 8,578 (95% CI 3,909-18,822), dukungan keluarga dengan OR 6,429 (95% CI 2,469-16,739), penolong persalinan dengan OR 3,459 (95% CI 1,749-6,841) dan keberadaan bidan desa dengan OR 1,967 (95% CI 1,011-3,827).sedangkan faktor-faktor yang tidak berhubungan secara statistik adalah umur ibu dengan nilai p = 0,094, tingkat pendidikan ibu dengan nilai p = 0,093, tingkat pengetahuan ibu dengan OR 1,373 (95% CI 0,682-2,763), status pekerjaan dengan OR 0,521 (95% CI 0,205-1,326), status ekonomi keluarga dengan OR 1,538 (95% CI 0,806-2,932)dan kontak dengan media informasi dengan OR 1,537 (95% CI 0,677-3,487). Dari hasil penelitian ini maka penyuluhan kepada masyarakat terutama ibu-ibu hamil dan keluarga agar memeriksakan kehamilan minimal 4 kali selama kehamilan, dan proses persalinannya ditolong oleh tenaga kesehatan. Kata Kunci: Imunisasi, hepatitis B, Puskesmas, tapus