BEBERAPA FAKTOR PETUGAS PUSKESMAS DALAM PENCAPAIAN CAKUPAN CDR PADA PROGRAM TB PARU DI KABUPATEN LEMBATA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

Belawa, Didakus Nama (2007) BEBERAPA FAKTOR PETUGAS PUSKESMAS DALAM PENCAPAIAN CAKUPAN CDR PADA PROGRAM TB PARU DI KABUPATEN LEMBATA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR. Undergraduate thesis, Diponegoro University.

[img]
Preview
PDF - Published Version
12Kb

Abstract

Tuberkulosis Paru masih merupakan masalah bagi kesehatan di Indonesia. Untuk menanggulangi masalah penyakit TB Paru ini, sejak tahun 1995 Indonesia mulai menerapkan strategi DOTS sebagai satu-satunya strategi yang direkomendasikan oleh WHO untuk pemberatasan penyakit TB Paru. Upaya mencapai cakupan penderita TB Paru BTA positif (CDR) di puskesmas sangat ditentukan oleh peranan penting kepala puskesmas, pengelola program P2TB Paru, petugas laboratorium dan petugas poliklinik puskesmas. Angka cakupan CDR di Propinsi NTT pada tahun 2005 masih rendah yaitu sebesar 38%, khususnya Kabupaten Lembata pada tahun 2006 angka cakupan CDR hanya mencapai 27,6%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan beberapa faktor petugas puskesmas dalam upaya mencapai cakupan CDR pada program TB Paru di Kabupaten Lembata. Jenis penelitian ini adalah survey, metode deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Sampel adalah total populasi yaitu 8 puskesmas di Kabupaten Lembata. Respondennya adalah kepala puskesmas, pengelola program P2TB Paru, petugas laboratorium dan petugas poliklinik, masing-masing petugas 8 orang sehingga total 32 responden dengan lokasi penelitian di semua puskesmas dalam wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata. hasil penelitian menunjukkan bahwa petugas TB Paru termasuk kepala puskesmas dengan beban kerja tinggi memilikiCDR kurang 100%. Kepala puskesmas dengan CDR kurang motivasi tinggi 75,0%, pengelola program 66,7%, petugas laboratorium dan poloklinik 71,4% Kepala puskesmas denganCDR kurang kepemimpinan baik 71,4%, pengelola program 66,7% sedangkan petugas laboratorium dan poliklinik 50%. Insentif bagi kepala puskesmas kategori kurang 100%, pengelola program 75,0%, petugas laboratorium 85,3% dan poliklinik 100%. Disarankan perlu perbaikan insentif bagi petugas , dukungan dana untuk kegiatan penyuluhan, petugas TB Paru tidak di bebani tugas lain dan bagi peneliti lain bisa menjadi bahan rujukan. Kata Kunci: TB.Paru, Petugas Puskesmas, CDR,Tuberculosis, Public health officer, CDR

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Divisions:Faculty of Public Health > Department of Public Health
ID Code:38032
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:22 Jan 2013 14:52
Last Modified:22 Jan 2013 14:52

Repository Staff Only: item control page