PENGARUH PENGGUNAAN COMPLETE FEED BERBASIS JERAMI PADI AMONIASI FERMENTASI TERHADAP PRODUKTIVITAS DAN KELAYAKAN USAHA SAPI POTONG

Mayulu, Hamdi (2008) PENGARUH PENGGUNAAN COMPLETE FEED BERBASIS JERAMI PADI AMONIASI FERMENTASI TERHADAP PRODUKTIVITAS DAN KELAYAKAN USAHA SAPI POTONG. Masters thesis, Fakultas Peternakan dan Pertanian Undip Semarang.

[img]
Preview
PDF
227Kb

Official URL: http://www.fp.undip.ac.id

Abstract

HAMDI MAYULU. H4A006006.2008. Pengaruh Penggunaan Complete Feed Berbasis Jerami Padi Amoniasi Fermentasi terhadap Produktivitas dan Kelayakan Usaha Sapi Potong (Pembimbing: BAMBANG SURYANTO dan SUNARSO). Penggunaan Complete Feed (CF) berbasis jerami padi amoniasi-fermentasi dengan memanfaatkan sumberdaya lokal diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan kelayakan usaha sapi potong. Tujuan: mengetahui pengaruh pemberian CF berbasis jerami padi terhadap produktivitas dan kelayakan usaha sapi potong melalui efisiensi faktor produksi. Penelitian dilaksanakan di Mix Farming Kabupaten Blora pada April-Oktober 2007, terbagi dalam dua tahap yaitu tahap eksperimental dan survei. Materi berupa sapi potong Peranakan Simmental, ransum CF dan pakan konvensional. 20 ekor sapi terpilih melalui simple random sampling di bagi menjadi 5 kelompok: T0 (kontrol) mendapat pakan konvensional; T1 diberi CF 11%; T2 12%; T3 13%; dan T4 14% PK dengan 12% TDN selama 56 hari, dan dilakukan pengamatan terhadap produktivitas dan kelayakannya. Rancangan percobaannya menggunakan RAL, data dianalisis dengan ANOVA. Tahap survei terpilih 48 responden peternak sekitar Mix Farming melalui purposive sampling. Pengumpulan data responden terkait penggunaan faktor produksi melalui teknik wawancara dengan mengisi kuesioner. Analisis data menggunakan Regresi Linier Berganda. Hasil penelitian eksperimental menunjukkan jumlah konsumsi BK antara perlakuan dan kontrol tidak berbeda nyata. Perbedaan signifikan terjadi pada PBBH, FCR, efisiensi pakan dan IOFC. Rerata PBBH tertinggi dihasilkan oleh T2 1,54 kg/hari/ekor, terendah T4 1,28 kg/hari/ekor. FCR terendah T1 = 6,59, tertinggi T4=7,10. Efisiensi pakan tertinggi pada T1=15,26%, terendah T4=14,12%. IOFC paling besar pada T1=Rp.18.391,14, paling sedikit T4=Rp.14.872,74. Kelayakan pakan tertinggi pada T1, dengan R/C= 2,3, ROI=568% dan pendapatan bersih Rp.802.218/ekor/56 hari, terendah T4 yaitu R/C=2,0, ROI=433% dan pendapatan bersih Rp.601.302,-/ ekor/56 hari. Hasil survei menunjukkan bahwa sebagian besar responden berusia produktif, tingkat pendidikan SD dan sudah menjalankan usaha tani ternak selama 21-30 tahun. Penggunaan faktor produksi secara serempak berpengaruh terhadap penerimaan R2 0,852 (P<0,01). Penggunaan biaya produksi terdiri dari biaya bakalan 85,96%, pakan 12,86%, kandang 0,90% dan obat-obatan 0,28%. Efisiesi teknik penggunaan faktor produksi mencapai 1,028 (Ep>1). Efisiensi ekonomi faktor produksi modal 1,001, luas lahan 1,086, jumlah ternak 1,578, biaya pakan 1,021, curahan waktu 0,989 dan biaya obat-obatan 1,015. Kesimpulan: CF dengan variasi level protein meningkatkan produktivitas dan kelayakan usaha sapi potong dibanding pakan konvensional, sehingga direkomendasikan untuk menggunakannya. Penggunaan faktor produksi di tingkat petani ternak tradisional secara serempak berpengaruh terhadap penerimaan namun belum mencapai efisiensi teknis dan hanya modal yang mencapai efisiensi ekonomi. Kata kunci: complete feed, produktivitas, sapi Peranakan Simmental, kelayakan usaha.

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:S Agriculture > S Agriculture (General)
S Agriculture > SF Animal culture
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Animal Agriculture
ID Code:37916
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:16 Jan 2013 21:52
Last Modified:16 Jan 2013 21:52

Repository Staff Only: item control page