Kajian Penghidupan Berkelanjutan (Sustainable Livelihood) di Kawasan Dieng (Kasus di Desa Buntu dan Tambi Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo)

Martopo, Anton (2012) Kajian Penghidupan Berkelanjutan (Sustainable Livelihood) di Kawasan Dieng (Kasus di Desa Buntu dan Tambi Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo). Masters thesis, Program Magister Ilmu Lingkungan Undip.

[img]
Preview
PDF
117Kb
[img]
Preview
PDF
35Kb

Abstract

ABSTRAK Kawasan Dieng yang berada di wilayah administrasi Kabupaten Wonosobo merupakan kawasan yang mempunyai persentase lahan dengan kelas kerusakan sedang-sangat berat terluas yaitu sekitar 41,77 persen dari total wilayah kawasan atau sekitar 4.864,92 ha. Penelitian ini mengambil sampel di desa wilayah Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo yang memiliki kerusakan lahan dengan kriteria sedang-sangat berat yang terluas dan yang tersempit yaitu Desa Buntu dan Tambi. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji kondisi aset penghidupan, status aset penghidupan dan strategi penghidupan berkelanjutan masyarakat di Kawasan Dieng. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Skala likert diperoleh dari data sekunder dan responden digunakan untuk menentukan status aset penghidupan. Analisis SWOT digunakan untuk mengkaji strategi penghidupan berkelanjutan didasarkan pada kondisi aset penghidupan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi aset penghidupan di Desa Buntu yang meliputi aspek sumberdaya manusia tergolong tidak berkelanjutan, aspek sumberdaya alam, sosial, fisik, dan finansial tergolong kurang berkelanjutan. Sedangkan kondisi aset penghidupan di Desa Tambi ditinjau dari aspek sumberdaya manusia tergolong tidak berkelanjutan, aspek sumberdaya alam dan fisik tergolong berkelanjutan, aspek sumberdaya sosial dan finansial tergolong kurang berkelanjutan. Status aset penghidupan di Desa Buntu dan Tambi tergolong kurang berkelanjutan. Strategi yang direkomendasikan dalam rangka mewujudkan penghidupan berkelanjutan di Desa Buntu melalui peningkatan ketrampilan usaha masyarakat berbasis potensi unggulan lokal, penumbuhan kembali kesadaran dan modal sosial masyarakat untuk berperilaku ramah lingkungan, pendidikan gratis bagi anak usia sekolah dari keluarga miskin, rehabilitasi infrastruktur jalan dan peningkatan pelayanan dan infrastruktur pendidikan dan kesehatan. Sedangkan strategi yang direkomendasikan dalam rangka mewujudkan penghidupan berkelanjutan di Desa Tambi melalui pembentukan dan pengembangan BUMDes Air Bersih, pengembangan agrowisata Tambi berbasis masyarakat, pengembangan sentra industri bambu cendani, pembentukan kelompok ternak kambing secara komunal dan sosialisasi serta penerapan peraturan lingkungan hidup terhadap masyarakat. Kata Kunci: aset penghidupan, penghidupan berkelanjutan, SWOT ABSTRACT Dieng territory is part of administrative area of Wonosobo Regency, which as the largest moderate-to-severe land damage, comprising 41.77 per cent of the total area or 4,864.92 hectares. This study used samples of villages in Kejajar District of Wonosobo Regency that had the largest and the smallest moderate-to-severe land damage area, Buntu and Tambi villages. The study aimed to analyze livelihood asset condition, livelihood asset status, and sustainable livelihood strategy of the community in Dieng area. This study used both qualitative and quantitative descriptive methods, in which Likert Scale was obtained from secondary data and used respondents to determine the livelihood asset status. In addition, the study also applied a SWOT Analysis to assess the sustainable livelihood strategy according to the livelihood asset condition. Results of the study showed that livelihood asset condition in Buntu Village, which consisted of human resource aspect was considered unsustainable, whereas natural, social, physical and financial resources aspects were considered less sustainable. Meanwhile the living asset condition of Tambi Village based on human resource aspect was considered unsustainable, natural and physical resources aspects were sustainable, and social and financial resources aspects were less sustainable. The livelihood asset status of Buntu and Tambi Villages was less sustainable. Strategies to be recommended in order to create a sustainable livelihood in Buntu Village were to improve entrepreneurship skills of the community based on local leading potentials, rebuild awareness and social modal of the community to behave friendly to their environment, free elementary school tuition for children from the poor family, rehabilitate of road infrastructures and improve service and infrastructures of education and health. Whereas strategies to be recommended to create a sustainable livelihood in Tambi Village consisted of developing community-based Tambi agrotourism, developing cendani bamboo industrial centers, organizing a communal livestock farmer union, and socialize and apply environmental rules to the community. Keywords: livelihood asset, sustainable livelihood, SWOT

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:G Geography. Anthropology. Recreation > GE Environmental Sciences
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Environmental Science
ID Code:37869
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:15 Jan 2013 10:23
Last Modified:15 Jan 2013 10:23

Repository Staff Only: item control page