PENGARUH FORMALIN PERORAL DOSIS BERTINGKAT SELAMA 12 MINGGU TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGIS GASTER TIKUS WISTAR

KATERINA, SHERLY and Suharto, Gatot and Margawati, Ani (2012) PENGARUH FORMALIN PERORAL DOSIS BERTINGKAT SELAMA 12 MINGGU TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGIS GASTER TIKUS WISTAR. Undergraduate thesis, Fakultas Kedokteran.

[img]
Preview
PDF
2003Kb

Abstract

Latar Belakang : Formalin adalah bahan yang sering digunakan untuk pengawetan mayat digunakan juga sebagai bahan baku industry dan bahan-bahan untuk pemeriksaan patologi anatomi dalam dunia kedokteran. Formalin merupakan salah satu pengawet yang akhir-akhir ini banyak digunakan dalam makanan, padahal jenis pengawet tersebut sangat berbahaya bagi kesehatan. Berdasarkan hasil investigasi dan pengujian laboratorium yang dilakukan Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) di Jakarta, ditemukan sejumlah produk pangan seperti ikan asin, mie basah dan tahu yang memakai pengawet formalin. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh fomalin peroral dosis bertingkat terhadap perubahan gambaran histopatologis gaster tikus wistar. Metode: Penelitian eksperimental laboratorik dengan post test only control group design. Sampel sebanyak 20 tikus wistar yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, kemudian diadaptasi selama 7 hari. Setelah masa adaptasi, tikus wistar dibagi secara simple random sampling menjadi 4 kelompok. K merupakan kelompok kontrol tanpa diberi formalin peroral. P1 diberi formalin peroral 50mg/kgBB/hari, P2 diberi formalin peroral 100mg/kgBB/hari, dan P3 diberi formalin peroral 200mg/kgBB/hari. Setelah 12 minggu semua sampel diambil organ gasternya untuk dilakukan pemeriksaan histopatologis. Data dideskripsikan dalam bentuk tabel, gambar dan progam komputer. Hasil: Nilai rerata jumlah kerusakan epitel mukosa tertinggi pada kelompok P3. Uji Kruskal Wallis didapatkan perbedaan yang bermakna (p=0,001). Uji Man Whitney didapatkan perbedaan yang bermakna pada K-P1 (p=0,008), K-P2 (p=0,008), K-P3 (p=0,008), P1-P2 (p=0,010), P1-P3 (p=0,008), sedangkan pada P2-P3 tidak didapatkan perbedaan yang bermakna yaitu (p=0,456). Kesimpulan: Pemberian formalin peroral dosis bertingkat selama 12 minggu menyebabkan terjadinya perubahan histopatologis gaster tikus wistar. Perubahan yang terlihat berupa deskuamasi epitel, erosi epitel dan ulserasi epitel. Kata kunci: Formalin dosis bertingkat, gambaran histopatologi gaster

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:R Medicine > RM Therapeutics. Pharmacology
Divisions:Faculty of Medicine > Department of Medicine
Faculty of Medicine > Department of Medicine
ID Code:37803
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:08 Jan 2013 09:10
Last Modified:08 Jan 2013 09:10

Repository Staff Only: item control page