KEJADIAN LEPTOSPIROSIS DAN FAKTOR PERILAKU PADA RIWAYAT KONTAK ( Studi Kasus di Kota Semarang, Kabupaten Pati dan Demak )

SUPRAPTONO, Bambang (2011) KEJADIAN LEPTOSPIROSIS DAN FAKTOR PERILAKU PADA RIWAYAT KONTAK ( Studi Kasus di Kota Semarang, Kabupaten Pati dan Demak ). Masters thesis, Program Pascasarjana UNDIP.

[img]Microsoft Word
Restricted to Repository staff only

641Kb

Abstract

Latar Belakang : Leptospirosis di Propinsi Jawa Tengah sejak 2005 terus mengalami peningkatan. Pemetaan data dasar masalah leptospirosis perlu dilakukan. Suatu penelitian untuk melihat kejadian leptospirosis yang dihubungkan dengan perlaku pada riwayat kontak perlu dilakukan. Kota Semarang, Kabupaten Demak dan Kabupaten Pati di jadikan lokasi penelitian dengan mempertimbangkan proporsi kejadian leptospirosis di Propinsi Jawa Tengah karena dapat untuk melihat kejadian di daerah yang banyak, sedang dan rendah leptospirosisnya. Tujuan Penelitian : Memperoleh gambaran seberapa besar faktor perilaku pada riwayat kontak berpengaruh terhadap kejadian Leptospirosis. Metode : Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah case control. Kasus adalah penderita leptospirosis yang tercatat di rumah sakit di Kota Semarang, Kabupaten Demak dan Kabupaten Pati tahun 2009. Kontrol adalah orang yang tidak menderita leptospirosis yang ditunjukan dengan hasil pemeriksaan lepto teck dry dot negatif dan tidak menunjukan gejala klinis leptospirosis 2 kali masa inkubasi dalam ( 60 hari) sejak responden menyatakan ikut serta dalam penelitian. Untuk lebih melengkapi hasil penelitian dilaksanakan wawancara yang mendalam dan FGD diutamakan untuk melengkapi jawaban responden yang kontro versi dan sensitif bagi responden. Analisis data dilakukan dengan tabulasi silang, analisis bivariat dan multivariat Hasil : Sampel dalam penelitian 120 responden dan telah memenuhi syarat karena sampel minimal 100. Perhitungan tabulasi silang menunjukan dari 9 variabel yang diteliti 8 menunjukan tingkat signifikan dengan nlai p value di bawah 0,05. Variabel tingkat pendidikan tidak dapat dibuktikan secara statistik karena p value = 0,71 hal ini perlu pengkajian ulang. Hasil perhitungan tersebut diperkuat dengan hasil perhiungan regression binary logistik tingkat signifikan dibawah 0,05. Hasil perhitungan multivariat menunjukan hanya ada 4 variabel yang secara signifikan mempengaruhi kejadian leptospirosis yaitu : a).Pengetahuan cara pencegahan dan penanggulangan, b).Pendapatan keluarga, c).Kontak dengan daging atau bagian tubuh hewan yang mati, genangan air, urine binatang peliharaan. dan d).Pemakaian alat pelindung diri (APD). Simpulan : Prioritas utama untuk menanggulangi kejadian leptospirosis di Kota Semarang, Kabupaten Demak dan Kabupaten Pati adalah upaya mengatasi permasalahan a).Pengetahuan cara pencegahan dan penanggulangan, b).Pendapatan keluarga, c).Kontak dengan daging atau bagian tubuh hewan yang mati, genangan air, urine binatang peliharaan. dan d).Pemakaian alat pelindung diri (APD) saat kontak dengan daging, Darah, Urine Tikus . Keywords : Leptospirosis, case control, Regression binary logistic, multivariat

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Epidemiology
ID Code:37485
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:04 Dec 2012 12:27
Last Modified:02 Mar 2013 22:08

Repository Staff Only: item control page