HUBUNGAN GAYA KEMPEMIMPINAN SITUASIONAL KEPALA RUANG RAWAT DENGAN PELAKSANAAN TUGAS PERAWAT DI RUANG RAWAT NGINAP RSUP DR SARDJITO YOGYAKARTA

NUNUK PUSOROWATI , NUNUK PUSOROWATI (1990) HUBUNGAN GAYA KEMPEMIMPINAN SITUASIONAL KEPALA RUANG RAWAT DENGAN PELAKSANAAN TUGAS PERAWAT DI RUANG RAWAT NGINAP RSUP DR SARDJITO YOGYAKARTA. Undergraduate thesis, Diponegoro University.

[img]
Preview
PDF - Published Version
28Kb

Official URL: http://www.fkm.undip.ac.id

Abstract

Dalam manajemen rumah sakit, kepemimpinan merupakan unsur penting dan menetukan kelancaran pelayanan di rumah sakit, karena kepemimpinan merupakan inti dari manajemen organisasi. Gaya kepemimpinan situasional kepala ruang rawat merupakan gaya kepemimpinan yang didasarkan atas situasi yang ada, antara lain dapat mendorong semangat kerja perawat dalam melaksanakan tugasnya dengan baik, sesuai dengan tujuan pelayanan perawatan di rumah sakit. Didalam organisasi rumah sakit, kepala ruang rawat nginap adalah pimpinan yang langsung membawahi perawat pelaksana , dan pelaksanaan tugas perawat di ruang rawat nginap merupakan suatu unsur proses dalam manajemen rumah sakit. Unsur proses didalam manajemen sangat berpengaruh terhadap output/keluaran rumah sakit. Walaupun keduanya itu merupakan suatu proses, tetapi antara kepala ruang rawat dengan pelaksanaan tugas perawat akan saling berpengaruh terhadap keberhasilan pelayanan di rumah sakit. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran dan mengetahui hubungan antara gaya kepemimpinan situasional kepala ruang rawat dengan pelaksanaan tugas perawat di ruang rawat inap RSUP Dr. Sardjito. Penelitian ini merupakan studi belah melintang dengan metoda suvei, data yang diperoleh dideskripsikan melalui analisa persent Uji Korelasi dair Goodman’s dan Kruskal’s Gamma digunakan untuk mengetahui hubungan gaya kepemimpinan kepala ruang rawat dengan pelasanaan tufas perawat di ruang rawat nginap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan situasional kepala ruang rawat nginap pada tingkat kesesuaian sedang, yaitu hubungan antara gaya kepemimpinan yang banyak dukungan dan sedikit pengarahan, dengan tingkat kematangan perawat yang tinggi. Pelaksanaan tugas perawat telah mencapai nilai pada taraf sedang, namun kiranya masih dapat ditingkatkan lagi dengan cara mengatasi kekurangan-kekurangan yang ada. Apalagi bila dilihat dari hasil penelitian ini, bahwa kesiapan perawat dalam melaksanakan tugas adalah pada tingkat tinggi. Gaya kepemimpinan situasional kepala ruang rawat ada hubungan yang bermakna dengan pelaksanaan tugas perawat di ruang rawat nginap, baik tugas yang berhubungan langsung dengan pasien, tugas yang tidak berhubungan langsung dengan pasien, dan tugas yang behubungan langsung dengan aspek psikologis pasien. Makin sesuai gaya kepemimpinan situasional kepala ruang rawat, makin baik pelaksanaan tugas perawat diruang rawat nginap. Tugas yang berkaitan dengan kegiatan administrasi tidak ada hubungannya dengan gaya kepemimpinan situasional kepala ruang rawat, karean selain faktor kepemimpinan kepala ruang rawat juga banyak berkaitan dengan tenaga lainnya. Untuk meningkatkan pelaksanaan tugas perawat di ruang rawat nginap, perlu adanya peningkatan kepemimpinan situasional yang efektif terhadap para perawat pelaksana, artinya gaya kepemimimpinan kepala ruang rawat selalu menyesuaikan dengan tingkat kematangan perawat pelaksana. Dan yang paling penting adalah adanya penambahan tenaga yang cukup baik kuantitas maupun kualitasnya. Kata Kunci: RAWAT NGINAP

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Public Health
ID Code:3745
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:14 Jan 2010 15:00
Last Modified:14 Jan 2010 15:00

Repository Staff Only: item control page