PERAN INSTITUSI FINANSIAL DALAM KLASTER SAPI PERAH KECAMATAN GETASAN, KABUPATEN SEMARANG

Abstract

Klaster usaha bukan hal yang asing lagi terutama di Jawa Tengah. Dalam rangka mengembangkan perekonomian lokalnya, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menggunakan pendekatan pengembangan klaster usaha. Selain sebagai stimulan ekonomi bagi pengembangan wilayah, pengembangan klaster juga berperan memperkenalkan produk-produk unggulan daerah. Klaster usaha dilakukan dengan memberdayakan masyarakat lokal untuk mengembangkan apa yang menjadi potensi di daerahnya, namun dalam prakteknya, banyak kendala yang dihadapi oleh masyarakat, karena keterbatasan teknologi, dana, sumber daya manusia, dan sebagainya, seringkali klaster usaha kurang berkembang. Keberadaan klaster usaha sebagai bagian dari upaya pengembangan ekonomi lokal, perlu didukung dengan koordinasi yang baik diantara para stakeholdernya, karena berdasarkan definisi yang dikemukakan oleh World Bank (2001) dalam Swinburn dkk (2006), Pengembangan Ekonomi Lokal (PEL) adalah proses dimana masyarakat, pemerintah, para pengusaha, dan sektor non-pemerintah bekerja bersama-sama untuk menciptakan kondisi yang lebih baik untuk pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja, Sehingga koordinasi antara stakeholder menjadi salah satu faktor kunci dalam mengembangkan perekonomian lokal. Salah satu stakeholder yang berperan dalam Pengembangan Ekonomi Lokal terutama dalam pengembangan klaster usaha adalah institusi finansial (financial institution) karena beberapa tahun belakangan ini institusi finansial baik lembaga keuangan bank maupun lembaga keuangan bukan bank, turut membantu para pelaku klaster untuk mengembangkan usahanya, bukan hanya bantuan dalam bentuk bantuan kredit permodalan, tetapi juga dalam bentuk pembinaan. Salah satu klaster di Jawa Tengah yang saat ini sedang berkembang yaitu klaster sapi perah Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. Klaster ini merupakan klaster yang dibina oleh Bank Indonesia sejak tahun 2008, bekerjasama dengan bank-bank lainnya dengan mengembangkan sektor pertanian khususnya komoditas sapi perah sebagai entry point percepatan pemberdayaan ekonomi daerah di Jawa Tengah. Berdasarkan hal tersebut, maka yang menjadi pertanyaan dalam penelitian ini adalah bagaimana peran institusi finansial dalam klaster sapi perah Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji peran institusi finansial dalam klaster sapi perah Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. Penelitian ini merupakan penelitian mixed method yang merupakan perpaduan antara pendekatan kuantitatif dan kualitatif. dimana penelitian memiliki kejelasan unsure dan berdasar pada teori yang telah ada sebelumnya dalam analisisnya menggunakan analisis deskriptif kualitatif, deskriptif kuantitatif, dan skoring. Dalam penelitian ini dilakukan beberapa analisis yaitu identifikasi kondisi klaster, analisis pertalian usaha, identifikasi institusi finansial yang terlibat di dalam klaster, analisis peran institusi finansial dalam klaster, serta analisis pengaruh keterlibatan institusi finansial dalam klaster. Hasil dari penelitian ini yaitu institusi finansial dalam hal ini BRI Cabang Ungaran yang merupakan bank umum berperan dalam memberikan bantuan kredit permodalan serta pendampingan sebagai tindak lanjut pemberian kredit, sedangkan Bank Indonesia sebagai bank sentral berperan dalam pembinaan klaster yang diwujudkan dalam pelatihan, penelitian dan penyediaan informasi, studi banding, bazaar intermediasi dan fasilitasi dengan perbankan, pendampingan klaster, penguatan lembaga penunjang klaster, dan penyusunan kebijakan pembinaan klaster. Peran kedua institusi finansial tersebut saling mendukung meskipun memiliki peran yang berbeda dan keterlibatan institusi finansial tersebut membawa pengaruh terhadap klaster yaitu dalam aspek produksi, aspek pemasaran, aspek manajemen, dan aspek keuangan. Kata Kunci : Klaster usaha, Stakeholder, Institusi Finansial, Pengembangan klaster