INOVASI LEKSIKAL DALAM BAHASA SUNDA DI KABUPATEN BREBES

Siti , Junawaroh (2010) INOVASI LEKSIKAL DALAM BAHASA SUNDA DI KABUPATEN BREBES. In: Seminar Nasional Pemertahanan Bahasa Nusantara, 6 Mei 2010, Hotel Pandanaran Semarang.

[img]
Preview
PDF - Published Version
176Kb

Official URL: http://mli.undip.ac.id

Abstract

Setiap bahasa alamiah mempunyai sifat kreatif, yakni dapat menciptakan inovasi. Istilah inovasi bahasa dikenalkan oleh Pei (1966:26) yaitu perubahan bunyi, bentuk kata, atau arti yang bermula dari lokasi geografis tertentu dan menyebar ke wilayah sekitarnya. Inovasi leksikal dimaknai sebagai pembaruan leksikal dalam dimensi geografis. Leksikal berarti berkaitan dengan leksikon, yaitu kosakata atau perbendaharaan kata yang dimiliki oleh suatu bahasa. Inovasi bahasa dapat terjadi dari dalam maupun dari luar. Inovasi dari dalam berkaitan dengan pembaruan sistem bahasa akibat adanya potensi dalam bahasa itu sendiri. Inovasi dari luar berkaitan dengan pembaruan sistem bahasa akibat pengaruh dari bahasa lain. Inovasi dari luar dilakukan dengan cara menyerap unsur isolek lain sehingga pembaruan jenis ini sering dianggap penyerapan unsur isolek lain (Mahsun, 1995: 89-90). Bahasa Sunda menyebar di wilayah Jawa Barat dan beberapa wilayah di Banten dan Jawa Tengah. Penyebaran bahasa ini memunculkan adanya dialek, salah satunya bahasa Sunda yang terdapat di wilayah Kabupaten Brebes. Nothofer (1977:59) berpendapat bahwa bahasa Sunda memiliki empat daerah dialek, yaitu (1) Banten (meliputi Karesidenan Banten), (2) Bogor/Krawang (meliputi Tangerang, Bogor, Purwakarta, Krawang, dan Subang), (3) Priangan (meliputi Karesidenan Priangan), dan (4) Cirebon (meliputi Karesidenan Cirebon, Brebes, dan Cilacap). Perwujudan inovasi menurut Wahya meliputi inovasi bentuk dan inovasi makna (2006:62). Inovasi bentuk leksikal dapat berwujud inovasi leksikal penuh dan inovasi fonetis. Inovasi makna meliputi inovasi makna leksikal yang berupa penyempitan makna, perluasan makna, atau berupa perubahan kualitas makna. Dalam kajian ini, inovasi dimaknai sebagai bahasa Sunda Standar dan bahasa Jawa yang mengalami perubahan fonetis dan perubahan makna dalam bahasa Sunda Brebes. Beberapa tipe perubahan fonetis sebagai manifestasi inovasi fonetis, yakni, (1) Lenisi (lenition) yang terdiri atas penghilangan gugus konsonan (cluster reduction), apokope (apocope), sinkope (sincope), haplologi (haplology), dan kompresi (compression); (2) penambahan bunyi (sound addition) yang terdiri atas anaptiksis (anaptyxis), epentesis (epenthesis), dan protesis (prothesis), (3) metatesis (metathesis), (4) Fusi (fusion), (5) pemisahan (unpacking), (6) pemecahan vokal (vowel breaking), (7) asimilasi (assimilation), (8) disimilasi (dissimilation), (9) perubahan suara yang tidak biasa (abnormal sound change).

Item Type:Conference or Workshop Item (Speech)
Uncontrolled Keywords:dialek, inovasi leksikal, inovasi fonetis,
Subjects:P Language and Literature > P Philology. Linguistics
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Linguistic
ID Code:36900
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:14 Nov 2012 11:01
Last Modified:14 Nov 2012 11:01

Repository Staff Only: item control page