Raden Arief , Nugroho and Valentina Widya , Suryaningtyas (2010) AKULTURASI ANTARA ETNIS CINA DAN JAWA: KONVERGENSI ATAU DIVERGENSI UJARAN PENUTUR BAHASA JAWA? In: Seminar Nasional Pemertahanan Bahasa Nusantara, 6 Mei 2010, Hotel Pandanaran Semarang.
| PDF - Published Version 135Kb |
Official URL: http://mli.undip.ac.id
Abstract
Akulturasi merupakan sebuah bentuk perpaduan dua atau lebih budaya yang bersinergi untuk saling menjembatani karakter kedua budaya atau beragam kebudayaan (Santoso, 2009). Sebagai tambahan, kebudayaan dapat berwujud sebagai benda-benda yang bersifat riil atau nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, dan lain sebagainya (Tylor, 1974). Dalam kajian mengenai akulturasi bahasa, fenomena konvergensi dan divergensi akan muncul dalam framework konteks berbahasa antar etnis. Sebagai etnis mayoritas, masyarakat Jawa dihadapkan pada situasi di mana etnis Jawa memiliki social power terhadap bahasa-bahasa lain, dan social power tersebut dapat berwujud dalam penggunaan bahasa etnis Jawa secara konsisten sebagai simbol solidaritas etnis Jawa dan kebanggaan terhadap kelompoknya. Dalam akulturasi budaya antara masyarakat Jawa dan Cina di daerah pecinan Semarang, masyarakat Jawa dihadapkan pada sebuah permasalahan; apakah masyarakat Jawa akan menggeser style and features ujaran mereka ke style and features ujaran etnis Cina atau mereka akan tetap menggunakan style and features bahasa Jawa sebagai simbol solidaritas dan kebanggaan mereka? Data dari penelitian ini diambil dengan menggunakan metode in-depth interview dengan sampel 10 orang etnis Cina dan etnis Jawa yang berdomisili di daerah pecinan Semarang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan penelitian lapangan. Alat bantu yang digunakan dalam penelitian adalah pedoman wawancara dan tape recorder. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjawab pertanyaan: apakah terjadi konvergensi atau divergensi dalam proses komunikasi antara etnis Jawa dengan etnis Cina? Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa subyek yang berasal dari etnis Jawa cenderung untuk mengikuti style and features ujaran etnis Cina karena: 1) masyarakat etnis Jawa yang tinggal di daerah pecinan pada umumnya berasal dari kalangan menengah ke bawah dan sebagian besar bekerja di pemilik usaha etnis cina, sehingga mereka menganggap bahwa penggunaan style and features bahasa Cina akan memperlancar hubungan psikologis dan solidaritas antara ”majikan dengan bawahan” sehingga terjadi solidaritas dalam hubungan pekerjaan atau agar lebih mudah dipercaya oleh pemilik usaha. 2) masyarakat etnis Jawa yang secara sosial berkedudukan lebih rendah daripada etnis Cina, dalam setting lingkungan pecinan, akan berusaha untuk meningkatkan status sosial mereka dengan bertutur seperti penutur dari etnis Cina. Kesimpulan akhir dari penelitian ini adalah kebanggaan atau solidaritas etnis Jawa dalam setting pecinan akan menjadi luntur manakala posisi sosial masyarakat dari etnis Jawa berada di bawah masyarakat etnis Cina. Fenomena yang dapat disimpulkan adalah konvergensi bahasa oleh masyarakat etnis Jawa di kawasan pecinan Semarang.
Item Type: | Conference or Workshop Item (Speech) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | akulturasi budaya, style and feature, masyarakat etnis Cina dan Jawa |
Subjects: | P Language and Literature > P Philology. Linguistics |
Divisions: | School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Linguistic |
ID Code: | 36887 |
Deposited By: | INVALID USER |
Deposited On: | 14 Nov 2012 09:15 |
Last Modified: | 14 Nov 2012 10:48 |
Repository Staff Only: item control page