KAJIAN EFEKTIFITAS PENGAMANAN PANTAI KUTA BALI SECARA STRUKTURAL DENGAN MENGGUNAKAN NEMOS

WIJAYANTI, ARIK and Suripin, Suripin and Suharyanto, Suharyanto (2012) KAJIAN EFEKTIFITAS PENGAMANAN PANTAI KUTA BALI SECARA STRUKTURAL DENGAN MENGGUNAKAN NEMOS. Masters thesis, magister teknik sipil.

[img]
Preview
PDF
51Kb
[img]
Preview
PDF
44Kb
[img]
Preview
PDF
10Kb
[img]
Preview
PDF
455Kb

Abstract

ABSTRAK Arik Wijayanti 21010110400007 Kajian efektifitas pengamanan Pantai Kuta Bali secara struktural dengan menggunakan NEMOS (Pembimbing : Prof. Dr. Ir. Suripin, M. Eng. dan Dr. Ir. Suharyanto, M.Sc.) Kuta Bali merupakan salah satu pantai yang menjadi unggulan Provinsi Bali, karena merupakan sebuah tujuan wisata turis mancanegara, dan telah menjadi objek wisata andalan sejak awal 70-an. Pantai Kuta Bali telah mengalami erosi sebesar 16.000 m3 per tahun (Tanimoto dan Uda 1990). Perlindungan Pantai Kuta yang telah dilakukan diantaranya Detach Breakwater, Revetment, Permanen stockpile, Sand Nourishtment dan Transplantasi Karang, namun hasilnya belum optimal, hal ini dibuktikan dengan hilangnya pasir di beberapa lokasi di sepanjang Pantai Kuta. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis erosi pantai yang terjadi dengan adanya bangunan pantai yang ada (eksisting), menentukan bangunan pantai paling optimal untuk mengamankan pantai tanpa mengurangi nilai estetika maupun keindahan panorama Pantai Kuta, menganalisis kriteria efektifitas bangunan tersebut dan membandingkan perubahan garis pantai yang terjadi dibandingkan dengan kondisi sebelumnya. Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer (gelombang) dan data sekunder (data angin, data pasang surut , data sedimen dan peta LPI, dihidros). Data gelombang digunakan di lokasi penelitian yang dilakukan selama 4 musim, yaitu pada tanggal 1-16 Desember dan 1-16 Januari 2008 pada musim Barat, 1 Maret 2007 – 29 Mei 2007 pada musim Peralihan I 1 Juli 2007-31 Agustus 2007 pada musim Timur dan pada musim Peralihan II pada tanggal 20 Setember 2007- 31 Oktober 2007. Hasil penelitian menyatakan bahwa tinggi gelombang lebih besar di daerah Outer Reef, dimana rata-rata permusimnya >1 meter, sementara di Inner Reef hanya mencapai 0,4 meter permusimnya. Arah gelombang di perairan Inner Reef dominan dari arah Barat dan Barat Laut, di perairan Outer Reef dominan dari arah Barat Daya. Hasil output model prediksi perubahan garis pantai di setiap sel/grid menunjukkan bahwa garis pantai mundur paling besar berada di depan Santika Hotel, yaitu di area breakwater III, hal ini terjadi karena jarak breakwater II dan III jauh dan posisinya berada pada lokasi yang membentuk sudut 450 dari Arah Utara, sehingga tidak efektif menangkap sedimen. Hasil simulasi model dari beberapa skenario menunjukkan bahwa pengamanan Pantai Kuta Bali akan efektif dengan menambahkan breakwater sepanjang 100 meter dengan memadukannya dengan groin sepanjang 60 meter, sejumlah 3 buah pada kondisi eksisting. Hal ini hanya akan mengakibatkan abrasi 0,12 ha, dan akresi sebesar 1,47 ha, skenario ini paling efektif dibandingkan dengan skenario yang lain dari segi volume sedimen yang ditransportasikan. Kata kunci : Abrasi, Gelombang, Garis Pantai, NEMOS dan Pantai Kuta, Bali.

Item Type:Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords:Abrasi, Gelombang, Garis Pantai, NEMOS dan Pantai Kuta, Bali.
Subjects:T Technology > TC Hydraulic engineering. Ocean engineering
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Civil Engineering
ID Code:36554
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:24 Oct 2012 11:37
Last Modified:24 Oct 2012 11:37

Repository Staff Only: item control page