PRODUKSI SURFAKTAN CRUDE ESTER FRUKTOSA DARI BERAS DAN BERBAGAI JENIS ASAM LEMAK

Abstract

Beras merupakan makanan pokok bangsa Indonesia yang selama ini dihasilkan dari penggilingan gabah kering. Pada umumnya pecahan butiran beras hasil penggilingan, beras reject, beras untuk raskin jarang dikonsumsi. Berdasarkan hal ini maka timbul pemikiran untuk mengolah beras tersebut menjadi produk lain yang mempunyai nilai jual lebih tinggi, misalnya surfaktan. Langkah awal proses pembuatan surfaktan berbasis bahan baku beras diawali dengan proses pembuatan tepung beras, kemudian dilanjutkan dengan proses fermentasi dengan menggunakan enzim alfa dan beta amilase pada suhu 70oC selama 19 jam dan sebanyak 2,0 mL enzim alfa dan beta amilase menghasilkan glukosa cair dengan kadar 29,30%. Selanjutnya glukosa cair difermentasi lagi dengan menggunakan enzim isomerase menghasilkan fruktosa cair dengan kadar tertinggi 5,50 %, waktu fermentasi 65 menit, suhu fermentasi 31oC dan penambahan isomerase 0,71 g untuk setiap 50 mL glukosa cair. Hasil fruktosa cair di esterifikasi dengan menggunakan asam lemak jenuh (asam stearat BM = 284,48 g/mol, asam palmitat BM = 256,43 g/mol dan asam laurat BM = 200,32 g/mol) dan katalisator asam sulfat pekat menjadi surfaktan crude fruktosa mono ester yaitu crude fruktosa mono stearat, crude fruktosa mono palmitat dan crude fruktosa mono laurat. Asam lemak jenuh yang terbaik untuk mendapatkan surfaktan crude ester fruktosa yang mempunyai aktivitas tinggi adalah asam stearat.